NEW DELHI — Setelah lima tahun ketegangan dan pembekuan hubungan transportasi udara, India dan China akhirnya sepakat membuka kembali penerbangan langsung antar beberapa kota besar di kedua negara. Keputusan ini menjadi langkah diplomatik penting dalam upaya mencairkan hubungan yang sempat membeku sejak bentrokan di perbatasan Himalaya pada 2020.
Menurut laporan AP News, Senin (06/10/2025), penerbangan komersial langsung antara kedua negara akan mulai beroperasi kembali pada akhir Oktober 2025, tergantung pada kesiapan maskapai yang ditunjuk. Informasi ini dikonfirmasi oleh Kedutaan Besar India di China melalui unggahan resmi di platform WeChat.
“Langkah ini menjadi salah satu pendekatan pemerintah India menuju normalisasi hubungan secara bertahap antara India dan China,” tulis pernyataan resmi Kedutaan Besar India di Beijing.
Sebelumnya, hubungan bilateral kedua negara mengalami penurunan tajam setelah bentrok bersenjata di wilayah perbatasan Himalaya yang menewaskan 20 tentara India dan empat tentara China. Sejak insiden itu, komunikasi tingkat tinggi di bidang militer dan ekonomi nyaris terhenti, termasuk jalur penerbangan yang semula ramai menghubungkan kota-kota besar seperti New Delhi, Mumbai, Beijing, dan Shanghai.
Penerbangan langsung antara India dan China sebenarnya telah dihentikan sejak awal 2020 akibat pandemi Covid-19. Namun, tidak seperti negara lain yang kemudian kembali membuka jalur internasional, kedua negara ini justru memperpanjang penutupan akibat meningkatnya ketegangan geopolitik dan isu keamanan di Himalaya.
Kebijakan terbaru ini muncul setelah Perdana Menteri India Narendra Modi melakukan kunjungan diplomatik ke China pada September 2025, yang merupakan kunjungan pertama dalam tujuh tahun terakhir. Kunjungan tersebut berlangsung dalam forum keamanan regional dan dinilai sebagai momentum penting untuk memulihkan dialog politik, ekonomi, dan kerja sama multilateral.
Pengamat hubungan internasional menilai, pembukaan kembali penerbangan ini menjadi indikasi pemulihan kepercayaan kedua negara setelah bertahun-tahun berhadapan secara politik dan militer. Selain berdampak positif pada sektor pariwisata dan perdagangan, langkah ini juga diharapkan membuka kembali jalur pertukaran pendidikan dan bisnis yang selama ini terhenti.
Kementerian Luar Negeri India menyebut, keputusan tersebut masih bersifat bertahap dan akan dievaluasi sesuai perkembangan situasi regional. Sementara itu, otoritas penerbangan China menyambut positif rencana tersebut dan menyatakan siap berkoordinasi dengan maskapai penerbangan untuk memastikan keamanan dan kelancaran operasional.
Bagi dua negara dengan populasi terbesar di dunia, pemulihan hubungan udara ini menjadi simbol diplomasi baru yang menandai babak awal dari upaya rekonsiliasi politik dan kerja sama ekonomi yang lebih stabil di kawasan Asia. []
Diyan Febriana Citra.