Inisiatif Pasar Kamis Jadi Contoh untuk Daerah Lain di Kaltim

Inisiatif Pasar Kamis Jadi Contoh untuk Daerah Lain di Kaltim

PARLEMENTARIA – Menjaga stabilitas harga pangan di tengah fluktuasi pasar tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan makro. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Barat (Kubar) mengambil langkah nyata dengan menghadirkan program “Pasar Kamis”, sebuah pasar murah yang digelar rutin setiap pekan di belakang Kantor Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang).

Langkah sederhana ini lahir dari kebutuhan masyarakat akan akses bahan pokok dengan harga terjangkau. Di pasar tersebut, warga dapat membeli beras, minyak goreng, gula, hingga kebutuhan harian lain dengan harga yang lebih rendah dibandingkan pasar tradisional. Program ini pun diharapkan mampu menjadi bantalan ekonomi, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan konsumsi, Pasar Kamis juga dimaknai sebagai wujud hadirnya pemerintah dalam merespons keresahan warga akibat ketidakstabilan harga pangan. Kehadiran program ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim).

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, menilai kegiatan pasar murah memiliki arti penting yang jauh melampaui transaksi jual-beli. Menurutnya, program ini memiliki dampak sosial dan ekonomi yang luas. “Kegiatan Pasar Murah itu kan juga berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia dan penguatan ekonomi kerakyatan,” ujarnya, usai mengikuti rapat resmi di ruang E DPRD Kaltim, Selasa (02/09/2025).

Ekti menegaskan bahwa stabilitas harga pangan masih menjadi pekerjaan rumah bersama. Fluktuasi harga sering kali menyulitkan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di pelosok dengan akses transportasi terbatas. Ia menilai Pasar Kamis bisa menjadi solusi praktis dalam mengatasi persoalan tersebut. “Saat ini harga pangan masih belum stabil, makanya kita melihat inisiatif seperti pasar murah yang digelar Dinas Ketahanan Pangan sangat membantu masyarakat,” jelasnya.

Program ini tidak hanya menguntungkan konsumen, tetapi juga memberi peluang bagi pelaku usaha lokal, petani, dan distributor di daerah. Dengan menjadi bagian dari Pasar Kamis, mereka bisa menyalurkan hasil produksi secara langsung kepada masyarakat. Rantai distribusi yang lebih singkat otomatis menekan biaya logistik, sehingga harga jual bisa lebih rendah.

Dengan begitu, Pasar Kamis menciptakan manfaat ganda. Konsumen memperoleh harga terjangkau, sementara produsen mendapat kepastian pasar. Pola ini, jika diterapkan secara konsisten, berpotensi memperkuat ekosistem ekonomi kerakyatan.

Ekti memastikan bahwa DPRD Kaltim mendukung penuh inisiatif tersebut dan mendorong agar pemerintah daerah tidak berhenti pada rutinitas belaka. Menurutnya, kegiatan semacam ini perlu diperluas ke lebih banyak titik sehingga manfaatnya menjangkau masyarakat yang lebih luas. “Program pangan murah seperti itu tentu kami sangat dukung,” tegasnya.

Dukungan DPRD juga menegaskan pentingnya kebijakan yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. Dengan menjaga daya beli, masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok meskipun harga pangan di pasar umum cenderung berfluktuasi.

Lebih jauh, Ekti menilai Pasar Kamis bisa dijadikan contoh oleh kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur. Ia menekankan, bila program ini digelar di berbagai daerah, tidak hanya beban rumah tangga masyarakat yang berkurang, tetapi juga akan terbangun fondasi ekonomi kerakyatan yang sehat dan berkelanjutan.

Ke depan, harapan DPRD Kaltim agar Pasar Kamis tidak terbatas di area sekitar kantor dinas. Program ini perlu menjangkau kampung-kampung dan wilayah pedalaman agar manfaatnya benar-benar merata.

Langkah kecil dari Dinas Ketahanan Pangan Kutai Barat ini menjadi bukti bahwa solusi konkret bisa dimulai dari tingkat lokal. Melalui Pasar Kamis, pemerintah daerah menunjukkan bahwa menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketahanan pangan sama pentingnya dengan pembangunan infrastruktur fisik. Program sederhana tersebut telah memberikan harapan baru bagi masyarakat bahwa kesejahteraan bisa diraih melalui kerja sama dan kebijakan yang berpihak kepada kebutuhan rakyat. []

Penulis: Muhammaddong | Penyunting: Agnes Wiguna

Advertorial DPRD Kaltim