Iran Janji Balas AS, Sebut Trump Pejuang Perang

Iran Janji Balas AS, Sebut Trump Pejuang Perang

JAKARTA — Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami, dengan tegas menyatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) akan menghadapi konsekuensi atas serangan militer yang dilancarkan terhadap fasilitas nuklir Iran pada akhir pekan lalu.

Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami, menegaskan bahwa Amerika Serikat akan mendapat balasan atas serangan militer ke fasilitas Nuklir Iran akhir pekan kemarin, Senin (23/6/2025). Ia menilai tindakan militer yang dilakukan oleh Washington tidak hanya melanggar kedaulatan Iran, tetapi juga berpotensi memicu ketegangan regional yang lebih luas.

“Amerika Serikat akan mendapat balasan setimpal atas tindakan agresif mereka terhadap Iran. Kami tidak akan tinggal diam menghadapi serangan terhadap fasilitas strategis kami,” ujar Hatami dalam siaran tersebut.

Serangan udara yang dilakukan oleh AS dikabarkan menargetkan tiga fasilitas penting milik Iran yang diduga berkaitan dengan program nuklir negara tersebut. Serangan ini memicu kecaman dari berbagai pihak di kawasan, termasuk dari beberapa sekutu tradisional Iran seperti Suriah dan Hizbullah di Lebanon.

Pihak Washington mengklaim bahwa operasi militer tersebut merupakan langkah pre-emptive untuk mencegah potensi ancaman dari pengembangan program nuklir Iran. Namun, Iran menolak klaim tersebut dan menyatakan bahwa program nuklir mereka sepenuhnya untuk tujuan damai dan berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Hatami juga menegaskan bahwa negaranya siap mengambil langkah-langkah pertahanan yang diperlukan guna menjaga kedaulatan dan keamanan nasional. Ia menambahkan bahwa Iran akan terus menggalang dukungan diplomatik dari negara-negara mitra untuk menuntut pertanggungjawaban atas tindakan sepihak AS.

Sementara itu, ketegangan di kawasan Timur Tengah terus meningkat seiring dengan berbagai manuver militer yang dilakukan oleh kedua pihak. Masyarakat internasional pun menyerukan agar semua pihak menahan diri dan kembali ke meja perundingan demi menjaga stabilitas global.[]

Putri Aulia Maharani

 

 

Internasional