JAKARTA – Pasukan Israel menghentikan 13 kapal yang membawa aktivis asing dan bantuan kemanusiaan menuju Gaza. Meski begitu, sekitar 30 kapal lain tetap melanjutkan pelayaran mereka ke wilayah Palestina yang tengah dilanda perang, seperti diumumkan penyelenggara pada Kamis (2/10).
Sebuah video yang dirilis Kementerian Luar Negeri Israel dan diverifikasi Reuters menunjukkan sejumlah kapal dalam armada tersebut dihentikan oleh militer Israel. Dalam rekaman itu terlihat para penumpang, termasuk aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, duduk di dek kapal yang telah dikepung tentara.
“Beberapa kapal armada Hamas-Sumud telah dihentikan dengan selamat dan penumpangnya dipindahkan ke pelabuhan Israel. Greta dan rekan-rekannya dalam kondisi sehat,” demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Israel melalui platform X.
Armada bantuan yang dikenal sebagai Sumud Global terdiri dari lebih dari 40 kapal sipil dengan sekitar 500 orang di dalamnya, termasuk anggota parlemen, pengacara, dan aktivis dari berbagai negara. Kapal-kapal itu membawa pasokan obat-obatan dan makanan yang ditujukan untuk warga Gaza.
Melalui kanal Telegram, sejumlah penumpang mengunggah pesan video, memperlihatkan identitas diri sambil menegaskan bahwa mereka telah dibawa paksa ke Israel. Mereka menegaskan misi yang dijalankan bersifat kemanusiaan dan non-kekerasan.
Langkah Israel menghentikan armada tersebut memicu reaksi keras di tingkat global. Kementerian Luar Negeri Turki mengecam keras tindakan Israel dan menyebut intersepsi kapal sebagai aksi teror yang membahayakan nyawa warga sipil. Presiden Kolombia, Gustavo Petro, bahkan memerintahkan pengusiran seluruh delegasi diplomatik Israel setelah dua warga negaranya ditahan. Ia juga mengakhiri perjanjian perdagangan bebas dengan Israel.
Kecaman serupa datang dari Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang menyebut tindakan Israel sebagai bentuk penghinaan terhadap hak-hak rakyat Palestina sekaligus “hati nurani dunia”. Malaysia mengonfirmasi ada delapan warganya yang ikut ditahan dalam armada tersebut.
Di Italia, aksi solidaritas terhadap armada bantuan diwujudkan dalam seruan pemogokan umum oleh serikat pekerja. Gelombang protes semakin menekan Israel, meskipun pihak militer negara itu menegaskan bahwa armada telah melanggar blokade sah dan mendekati zona pertempuran aktif. Israel mengklaim telah menawarkan jalur alternatif untuk menyalurkan bantuan secara damai, namun konvoi tetap memilih melanjutkan perjalanan.
Kasus ini menjadi sorotan internasional karena menyangkut misi kemanusiaan lintas negara yang berhadapan langsung dengan kebijakan blokade Israel di Gaza. []
Putri Aulia Maharani