GAZA – Situasi keamanan di Jalur Gaza kembali bergejolak hanya sehari setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas diberlakukan. Sedikitnya sembilan warga Palestina tewas akibat tembakan pasukan Israel di wilayah Gaza utara dan Khan Younis, Selasa (14/10/2025).
Peristiwa itu menjadi insiden kekerasan pertama sejak kesepakatan penghentian perang yang ditengahi Amerika Serikat (AS) mulai berlaku. Menurut laporan media internasional, sejumlah warga Palestina ditembak saat berusaha kembali ke rumah mereka yang telah lama ditinggalkan akibat pertempuran selama dua tahun terakhir.
Militer Israel mengklaim tindakan itu merupakan respons terhadap ancaman dari sekelompok orang yang dianggap melanggar batas zona penarikan mundur pasukan. Namun, otoritas kesehatan di Gaza menegaskan bahwa sebagian besar korban adalah warga sipil yang tidak bersenjata.
Sementara itu, Amerika Serikat kembali menegaskan perannya dalam menjaga stabilitas di wilayah tersebut. Presiden AS Donald Trump mengatakan Hamas telah memberikan jaminan kepada mediator bahwa mereka akan melucuti senjata sebagai bagian dari kesepakatan damai.
“Jika kelompok Palestina itu gagal melakukannya, AS akan turun tangan dan mungkin dengan kekerasan,” kata Trump dalam konferensi pers di Washington.
Namun, pernyataan itu memunculkan kekhawatiran baru. Sejumlah analis menilai ancaman AS bisa memperkeruh situasi karena menempatkan Hamas di bawah tekanan tambahan di tengah kondisi kemanusiaan Gaza yang masih genting.
Di sisi lain, Israel dilaporkan mengurangi jumlah truk bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza hingga separuh dari kesepakatan semula. Pemerintah Israel beralasan langkah itu diambil karena Hamas belum sepenuhnya mematuhi kesepakatan terkait pengembalian jenazah tawanan.
Hingga kini, perang yang berlangsung sejak Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 67.913 warga Palestina dan melukai lebih dari 170.000 orang. Di pihak Israel, 1.139 orang tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, sementara sekitar 200 orang disandera.
Sehari sebelum insiden penembakan, Hamas telah menyerahkan sandera Israel terakhir yang masih hidup. Sebagai balasan, pemerintah Israel memulangkan sejumlah tahanan Palestina sesuai kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi AS.
Presiden Trump kemudian menyatakan bahwa perang dua tahun antara Israel dan Hamas secara resmi berakhir. Namun, insiden terbaru di Gaza menunjukkan bahwa perdamaian di wilayah tersebut masih rapuh dan jauh dari kata tuntas. []
Diyan Febriana Citra.