JAKARTA – Militer Israel mengumumkan telah melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza pada Sabtu (17/05/2025). Serangan ini merupakan bagian dari tahap awal operasi baru yang lebih luas, dengan tujuan utama untuk melanjutkan upaya perang dan mengalahkan kelompok Hamas.
Menurut pernyataan militer Israel yang dikeluarkan dalam bahasa Arab melalui Telegram, operasi ini bertujuan untuk mencapai semua sasaran perang, termasuk pembebasan warga yang diculik dan kekalahan Hamas.
“Ini adalah perluasan pertempuran di Gaza yang ditujukan untuk mencapai semua tujuan perang yang telah ditetapkan,” ungkap pernyataan itu, seperti dilansir kantor berita AFP.
Sebelumnya, Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa serangan udara Israel pada Jumat (16/05/2025) telah menewaskan 100 orang di wilayah tersebut. Kondisi ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah lama melanda Gaza.
Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel untuk mencabut blokade bantuan besar-besaran ke Gaza. Hal ini juga terkait dengan pembebasan sandera warga AS dan Israel yang ditahan oleh Hamas selama konflik yang terus berkepanjangan. Sejak perang besar Hamas menyerang Israel pada Oktober 2023 lalu, gencatan senjata tercapai pada Maret 2025 setelah dua bulan, namun Israel kembali melanjutkan serangan militernya pada 18 Maret.
Perang ini telah menyebabkan kematian lebih dari seribu orang di pihak Israel, dengan sebagian besar korban adalah warga sipil. Selain itu, sekitar 251 orang Israel telah disandera oleh Hamas selama serangan tersebut, dan hingga kini, 57 orang masih berada di Gaza, meskipun militer Israel melaporkan bahwa 34 sandera di antaranya telah tewas.
Serangan terbaru ini menandai eskalasi lebih lanjut dalam konflik yang telah berlangsung lama dan memunculkan kekhawatiran besar tentang dampak kemanusiaan yang ditimbulkan bagi penduduk sipil di Gaza. []
Diyan Febriana Citra.