JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya memperluas akses masyarakat terhadap lapangan kerja melalui berbagai inisiatif. Salah satu langkah konkret yang kembali diambil adalah penyelenggaraan Jakarta Job Fair, yang kali ini menyasar wilayah Jakarta Selatan. Bertempat di GOR Pasar Minggu dan Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, bursa kerja ini akan berlangsung selama dua hari, pada 16 dan 17 Juli 2025, mulai pukul 10.00 hingga 16.00 WIB.
Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang bertemunya pencari kerja dan perusahaan, tetapi juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam menciptakan pasar tenaga kerja yang lebih inklusif dan terbuka.
Sebanyak 40 perusahaan dari berbagai sektor industri dijadwalkan akan berpartisipasi, menawarkan ribuan lowongan kerja bagi masyarakat, termasuk bagi penyandang disabilitas. Job fair ini sepenuhnya gratis dan terbuka untuk umum, menjadikannya salah satu alternatif penting dalam mengurangi kesenjangan kesempatan kerja di Ibu Kota.
Program semacam ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemprov Jakarta dalam menekan angka pengangguran. Terlebih, dalam debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 lalu, Gubernur Jakarta Pramono Anung secara tegas menyampaikan rencana untuk memperluas cakupan job fair hingga ke tingkat kecamatan.
“Secara konkret kami akan mengadakan yang dinamakan job fair yang telah kami sampaikan untuk tiga bulan sekali di kantor kecamatan,” ujar Pramono dalam debat yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Minggu (06/10/2024).
Tak hanya memperluas cakupan geografis, Gubernur Pramono juga menyoroti peran penting kantor kecamatan dalam penyediaan pelatihan kerja. Ia menekankan perlunya memberdayakan perangkat wilayah untuk menjadi pusat pengembangan keterampilan masyarakat, terutama bagi perempuan dan kelompok rentan.
“Tugas kantor kecamatan adalah juga sekaligus menjadi balai latihan kerja, terutama bagi wanita. PPSU yang sekarang ini syaratnya SLTA akan kita potong menjadi SD, yang paling penting adalah bisa membaca dan menulis,” jelasnya.
Dengan pendekatan yang inklusif dan aksesibel, Jakarta Job Fair diyakini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas, khususnya mereka yang terdampak pandemi dan kesulitan memperoleh pekerjaan tetap. Selain membantu individu mendapatkan pekerjaan yang layak, kegiatan ini turut mendukung laju pertumbuhan ekonomi daerah dan mengurangi kesenjangan sosial.
Langkah Pemprov Jakarta ini diharapkan menjadi model yang dapat diadopsi oleh daerah lain dalam menanggulangi pengangguran secara lebih efektif dan terstruktur. []
Diyan Febriana Citra.