GUIYANG – Pemerintah Provinsi Guizhou, Tiongkok barat daya, mengumumkan akan segera membuka Jembatan Ngarai Besar Huajiang untuk lalu lintas pada 28 September 2025. Jembatan tersebut digadang-gadang menjadi yang tertinggi di dunia setelah melewati masa pembangunan lebih dari tiga tahun.
Berdasarkan keterangan resmi pemerintah provinsi, jembatan ini memiliki panjang total 2.890 meter dengan bentang utama mencapai 1.420 meter. Struktur megah tersebut berdiri menjulang setinggi 625 meter di atas aliran sungai, menjadikannya tidak hanya jembatan tertinggi di dunia, tetapi juga jembatan dengan bentang terpanjang yang berhasil dibangun di kawasan pegunungan.
Zhang Yin, Kepala Departemen Transportasi Provinsi Guizhou, menyebutkan bahwa proyek ini menorehkan berbagai pencapaian teknologi, khususnya dalam desain tahan angin dan metode konstruksi di ketinggian ekstrem. Ia mengungkapkan, terdapat 21 paten yang telah berhasil disahkan dari pembangunan jembatan ini. Bahkan, sejumlah inovasi teknis yang lahir dari proyek tersebut kini dimasukkan ke dalam standar konstruksi jembatan nasional Tiongkok.
“Pencapaian ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam rekayasa jembatan di kawasan pegunungan. Teknologi yang dikembangkan tidak hanya untuk kebutuhan lokal, tetapi juga menjadi acuan bagi pembangunan infrastruktur serupa di tingkat nasional,” ujar Zhang.
Provinsi Guizhou memang dikenal sebagai salah satu wilayah dengan jaringan jembatan terpadat di dunia. Hingga saat ini, terdapat lebih dari 32.000 jembatan yang telah selesai dibangun maupun masih dalam tahap pengerjaan. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya tercatat sebagai jembatan tertinggi di dunia. Menariknya, hampir separuh dari 100 jembatan tertinggi di dunia juga berada di wilayah Guizhou.
Dengan kehadiran Jembatan Ngarai Besar Huajiang, pemerintah setempat berharap infrastruktur ini dapat memperkuat konektivitas antarwilayah, sekaligus meningkatkan sektor pariwisata di Guizhou yang terkenal dengan bentang alam pegunungan dan ngarai yang indah. Jembatan ini juga dipandang sebagai simbol baru kemajuan teknologi infrastruktur Tiongkok di mata dunia.[]
Putri Aulia Maharani