Jenazah Staf KBRI Peru Zetro Leonardo Dipulangkan Pekan Ini

Jenazah Staf KBRI Peru Zetro Leonardo Dipulangkan Pekan Ini

JAKARTA – Pemerintah Indonesia memastikan jenazah staf Kedutaan Besar RI (KBRI) di Peru, Zetro Leonardo Purba, segera dipulangkan ke Tanah Air dalam pekan ini. Kabar itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Vahd Nabyl, setelah otopsi terhadap jenazah rampung dilakukan pada Senin (02/09/2025).

“Proses otopsi terhadap jenazah telah dilakukan pada tanggal 2 September 2025 dan harapannya adalah pengembalian jenazah dapat dilakukan dalam minggu ini,” ujar Nabyl dalam keterangan video resmi, Kamis (04/09/2025).

Zetro meninggal dunia usai ditembak orang tak dikenal saat bersepeda di kawasan Av. Cesar Vallejo, Lince, ibu kota Peru. Ia sempat dilarikan ke Clínica Javier Prado, namun nyawanya tidak tertolong. Insiden tragis ini menimbulkan keprihatinan mendalam, tidak hanya bagi pemerintah tetapi juga bagi masyarakat Indonesia.

Menurut Nabyl, otoritas keamanan Peru kini bergerak cepat mengusut peristiwa tersebut. Polisi setempat tengah mengumpulkan bukti dan memeriksa rekaman kamera pengawas dari lokasi kejadian.

“Selain itu, kepolisian juga sedang melakukan koordinasi dengan pihak kejaksaan setempat sebagai bentuk keseriusan pengusutan kasus penembakan tersebut,” jelasnya.

Pemerintah Indonesia juga tidak tinggal diam. Melalui KBRI di Lima, nota diplomatik sudah dikirimkan kepada Kementerian Luar Negeri Peru agar kasus ini ditangani secara serius. Langkah itu diambil demi memastikan keadilan ditegakkan serta memberi jaminan keamanan bagi seluruh staf diplomatik dan warga negara Indonesia (WNI) di Peru.

Selain mendorong proses hukum, perhatian besar juga diberikan pada keluarga korban. KBRI Lima telah memindahkan keluarga Zetro ke tempat yang lebih aman dengan penjagaan kepolisian setempat.

“Selain itu, untuk memastikan kondisi para WNI yang berada di Peru, KBRI juga memiliki sarana hotline 24 jam dan grup WhatsApp untuk menyampaikan informasi-informasi perkembangan tentang kondisi yang ada. Untuk itu, dihimbau kepada para WNI yang berada di Peru untuk dapat memanfaatkan sarana komunikasi tersebut,” ucap Nabyl.

Tragedi yang menimpa Zetro Leonardo Purba membuka kembali diskusi publik mengenai keamanan diplomat Indonesia di luar negeri, terutama di negara-negara dengan tingkat kriminalitas tinggi. Pemerintah menegaskan bahwa keselamatan staf diplomatik adalah prioritas utama, dan kerja sama dengan aparat keamanan setempat menjadi kunci dalam menjamin perlindungan tersebut.

Kementerian Luar Negeri berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Pemulangan jenazah Zetro ke Indonesia diharapkan dapat memberikan ketenangan bagi keluarga, sekaligus menjadi momentum pengingat bahwa perlindungan terhadap diplomat dan WNI di luar negeri harus diperkuat. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional