MOSKOW – Ketegangan di kawasan Eropa Timur kembali menjadi perhatian setelah Jerman mengambil langkah tambahan untuk memperkuat keamanan wilayah udara NATO. Beberapa jet tempur Eurofighter milik Angkatan Udara Jerman telah dikerahkan ke Polandia guna berjaga di langit dekat perbatasan Kaliningrad, wilayah eksklave Rusia. Informasi ini pertama kali diberitakan oleh harian Jerman Zeit yang mengutip pernyataan resmi Bundeswehr pada Kamis (04/12/2025).
Langkah Berlin tersebut disebut sebagai bagian dari upaya memperkokoh pertahanan kolektif NATO di sisi timur, terutama setelah rentetan insiden pelanggaran wilayah udara yang dilaporkan Polandia dalam beberapa bulan terakhir. Menurut laporan itu, “Beberapa jet tempur tersebut dikirim ke Polandia untuk meningkatkan perlindungan perbatasan timur NATO,” tulis Zeit, merujuk pada sumber dari militer Jerman.
Pesawat-pesawat tersebut berangkat dari Pangkalan Udara Norvenich di wilayah Rhine-Westphalia Utara sebelum menuju Markas Udara Malbork di Polandia. Di pangkalan yang berada sekitar 60 kilometer dari Gdansk tersebut, kehadiran para pilot dan teknisi Jerman akan berlangsung hingga Maret mendatang. Total sekitar 150 personel Bundeswehr terlibat dalam operasi ini, termasuk mereka yang bertugas mendukung penerbangan, pemeliharaan, serta logistik.
Posisi Malbork yang hanya berjarak sekitar 80 kilometer dari Kaliningrad menjadi faktor strategis dalam penempatan armada udara tersebut. Wilayah Kaliningrad selama ini dikenal sebagai salah satu titik ketegangan yang sensitif karena menjadi lokasi sejumlah instalasi militer Rusia, termasuk sistem rudal jarak jauh.
Pengerahan ini bukan keputusan mendadak. Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, sudah menyampaikan rencana tersebut sejak Oktober. Saat itu, ia menegaskan bahwa langkah Jerman merupakan respons terhadap peningkatan risiko keamanan, terutama setelah dugaan pelanggaran wilayah udara yang disebut dilakukan pesawat tak berawak Rusia. Pistorius ketika itu menilai perlu adanya penguatan kemampuan penjagaan udara bersama sekutu, terutama di negara-negara yang berbatasan langsung dengan wilayah Rusia.
Polandia, yang selama ini menjadi bagian penting pertahanan NATO di Eropa Timur, sebelumnya melaporkan serangkaian insiden terkait drone. “Pada 10 September, angkatan bersenjata Polandia mengatakan bahwa mereka telah menembak jatuh beberapa pesawat tak berawak yang melanggar wilayah udara negara itu,” demikian laporan sebelumnya dari otoritas setempat. Bahkan, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menegaskan bahwa perangkat udara nirawak yang memasuki wilayah negaranya berasal dari Rusia. “Drone yang menimbulkan ancaman tersebut telah ditembak jatuh di atas Polandia,” ujar Tusk, seraya menyebut pesawat tak berawak itu milik “Rusia.”
Namun, klaim tersebut langsung dibantah oleh pihak Moskow. Kuasa Usaha Rusia di Polandia, Andrey Ordash, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Warsawa tidak pernah memberikan bukti bahwa drone tersebut berasal dari Rusia. Moscow menilai pernyataan pemerintah Polandia terlalu terburu-buru dan tanpa dasar kuat.
Meski demikian, ketegangan tetap meningkat. Pengerahan jet Jerman ini menambah daftar langkah penguatan keamanan NATO di kawasan Baltik. Pengamat menilai keputusan ini menjadi sinyal bahwa negara-negara Eropa terus memperkuat kesiapsiagaan militernya menghadapi dinamika geopolitik yang kian tidak menentu, terutama di tengah konflik Rusia-Ukraina yang belum menunjukkan tanda mereda. []
Diyan Febriana Citra.

