PALU – Dalam agenda konsolidasi internal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Sulawesi Tengah, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menegaskan ambisi besar partainya menjelang Pemilu 2029. Di hadapan para pengurus wilayah, Kaesang meminta struktur organisasi PSI di seluruh tingkatan diperkuat secara serius agar mampu bersaing, bahkan melampaui partai-partai lain, termasuk Partai Nasdem yang sebelumnya menjadi rumah politik Ketua Harian PSI, Ahmad Ali.
Saat berbicara dalam Rapat Koordinasi Wilayah PSI se-Sulawesi Tengah di Palu, Kaesang menekankan pentingnya kesiapan menghadapi proses verifikasi faktual.
“Sebelum kita menuju 2029, kita akan menghadapi yang namanya verifikasi. Jadi saya minta tolong kepada seluruh jajaran pengurus di tingkat DPW, DPD, DPC, maupun nanti kalau sudah ada DPRT-nya, saya minta tolong strukturnya dibuat sebaik mungkin. Harus lebih baik dari partainya punyanya Pak Ahmad Ali sebelumnya (Nasdem),” ujar Kaesang.
Penegasan itu bukan tanpa alasan. Menurut Kaesang, bergabungnya Ahmad Ali ke PSI membawa ekspektasi baru. Ia menilai tokoh politik asal Sulawesi Tengah itu tentu memiliki target besar, terutama mendorong kemenangan PSI di daerah yang selama ini menjadi basis politiknya. Kaesang menyebutkan bahwa PSI harus mampu menempatkan perwakilan dari Sulawesi Tengah baik di DPR RI maupun dalam kontestasi politik tingkat provinsi.
“2029 insya Allah nanti kita akan punya anggota dewan di Senayan dari Sulawesi Tengah. Tingkat provinsi bisa menjadi pemenang, yang di mana insya Allah kita bisa memajukan gubernur kita sendiri nanti di pilkada selanjutnya,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Kaesang juga melontarkan gurauan mengenai kekalahan Ahmad Ali pada Pilkada Sulawesi Tengah 2024, ketika Ali maju sebagai calon gubernur. Dengan gaya khasnya, Kaesang menyebut kekalahan itu justru membuka jalan bagi Ali untuk mendampingi dirinya sebagai mentor politik di PSI.
“Saya rasa kemarin memang beliau ini sengaja kalah, biar lebih lama di Jakarta. Tapi saya bersyukur, saya bersyukur karena beliau kalah. Kenapa? Karena dengan beliau kalah, sekarang beliau bisa mendampingi saya menjadi mentor saya, bisa hadir di tengah-tengah kita semua. Coba kalau jadi gubernur, beda cerita. Jadi ya dari semua hal itu ya ada hikmahnya lah beliau kalah,” ujar Kaesang.
Rakorwil PSI di Palu menjadi salah satu momentum penting konsolidasi partai menjelang periode persiapan panjang menuju Pemilu 2029. Selain memperkuat struktur organisasi, PSI juga menegaskan komitmen merebut simpati publik di Sulawesi Tengah yang selama ini dikenal sebagai provinsi dengan dinamika politik yang kuat dan kompetitif. Dengan kehadiran tokoh baru seperti Ahmad Ali serta arahan langsung dari Kaesang, PSI ingin membangun fondasi politik yang lebih solid, modern, dan kompetitif. []
Diyan Febriana Citra.

