Kapal Diduga Bawa Narkoba Diserang Pasukan AS, 6 Orang Tewas

Kapal Diduga Bawa Narkoba Diserang Pasukan AS, 6 Orang Tewas

Bagikan:

WASHINGTON – Ketegangan di kawasan Karibia meningkat setelah militer Amerika Serikat kembali melancarkan serangan terhadap kapal yang diduga mengangkut narkoba di perairan dekat Venezuela. Operasi yang berlangsung pada Jumat (24/10/2025) malam waktu setempat itu menewaskan enam orang dan memicu kecaman dari sejumlah pihak internasional.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth dalam unggahan di akun X menyebut bahwa serangan tersebut merupakan operasi pertama yang dilakukan pada malam hari.

“Kapal itu dioperasikan oleh geng Tren de Aragua,” ujarnya. Namun, Hegseth tidak memberikan penjelasan lebih rinci mengenai bukti keterlibatan kelompok tersebut dalam perdagangan narkoba. Ia hanya membagikan video berdurasi 20 detik yang memperlihatkan kapal tersebut sebelum dihantam proyektil dan bahan peledak dari pasukan AS.

Serangan ini menjadi bagian dari rangkaian operasi yang telah diluncurkan AS sejak September 2025. Berdasarkan laporan Reuters, total sudah sepuluh serangan dilakukan terhadap kapal-kapal yang dicurigai membawa narkoba di wilayah Karibia dan Samudra Pasifik, dengan korban jiwa mendekati 40 orang.

Pemerintahan Donald Trump beralasan bahwa operasi ini merupakan langkah tegas untuk memberantas jaringan narkoba lintas negara yang dianggap mengancam keamanan nasional.

“Kami akan memberikan pengarahan kepada Kongres mengenai operasi melawan kartel narkoba,” kata Trump sehari sebelumnya, Kamis (23/10/2025). Ia menegaskan bahwa meski tidak memerlukan deklarasi perang, operasi di darat akan menjadi prioritas berikutnya.

Langkah agresif Washington itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar hukum dan anggota parlemen dari Partai Demokrat. Mereka mempertanyakan legalitas tindakan tersebut dan menilai bahwa operasi militer terhadap entitas nonnegara di luar wilayah yurisdiksi AS bisa melanggar hukum internasional.

Militer AS diketahui telah memperkuat kehadirannya di kawasan Karibia, dengan mengerahkan kapal perusak berpeluru kendali, jet tempur F-35, kapal selam nuklir, serta ribuan personel tambahan. Beberapa analis menilai peningkatan kekuatan militer ini bukan hanya untuk memberantas narkoba, tetapi juga menekan pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Maduro sendiri menuding Washington berusaha menggulingkannya dari kekuasaan. Pada Agustus lalu, pemerintah AS menggandakan hadiah bagi siapa pun yang dapat memberikan informasi terkait penangkapan dirinya hingga mencapai US$50 juta. Pemerintah Venezuela membantah keras tuduhan bahwa Maduro memiliki hubungan dengan kelompok kriminal dan perdagangan narkoba.

Sementara itu, laporan Reuters menyebut dua orang yang diduga pengedar narkoba sempat selamat dari salah satu serangan militer AS. Keduanya kemudian diselamatkan dan dibawa ke kapal perang Angkatan Laut AS sebelum dipulangkan ke Kolombia dan Ekuador. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Hotnews Internasional