Kapal Feri Kandas di Korea Selatan, Juru Mudi Diduga Main Ponsel

Kapal Feri Kandas di Korea Selatan, Juru Mudi Diduga Main Ponsel

Bagikan:

JAKARTA – Upaya keselamatan maritim Korea Selatan kembali menjadi sorotan setelah sebuah feri yang mengangkut ratusan penumpang kandas pada Rabu (19/11/2025) malam. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, insiden ini memicu kekhawatiran publik terkait disiplin awak kapal serta penerapan standar keselamatan di sektor pelayaran domestik.

Menurut keterangan resmi Penjaga Pantai Korea Selatan, feri tersebut sedang melintasi rute reguler dari Pulau Jeju menuju Pelabuhan Mokpo ketika tiba-tiba menabrak sebuah pulau kecil tak berpenghuni di Perairan Shinan, wilayah barat daya negeri itu. Pada saat kejadian, ada 267 penumpang berada di kapal. Seluruh penumpang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dan telah dibawa menuju pelabuhan terdekat untuk pemeriksaan kesehatan dan penanganan lanjutan.

Foto-foto di lokasi menunjukkan badan kapal terperangkap di antara bebatuan dekat pulau berbatu tersebut. Otoritas menyebut kandasnya feri itu bukan disebabkan oleh cuaca buruk ataupun gangguan teknis, melainkan kelalaian manusia.

Dalam penyelidikan awal, Penjaga Pantai mengungkap temuan mengejutkan. “Investigasi awal menemukan bahwa petugas yang bertanggung jawab atas kemudi telah melihat ponselnya dan membiarkan autopilot mengambil alih kendali di area yang seharusnya dioperasikan secara manual,” ujar seorang pejabat Penjaga Pantai kepada AFP.

Ia menegaskan bahwa wilayah pelayaran tersebut memerlukan kewaspadaan ekstra karena banyak pulau kecil yang berpotensi membahayakan navigasi. “Akibatnya, kapal tersebut melewatkan momen yang tepat untuk mengubah arah, berbelok ke arah pulau tak berpenghuni, dan kandas,” sambung pejabat yang enggan disebutkan namanya itu.

Otoritas maritim menyatakan akan segera memproses tuntutan pidana terhadap juru mudi yang lalai tersebut. Tindakan tersebut dipandang sebagai bentuk “kelalaian nyata” yang dapat membahayakan ratusan nyawa.

Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, turut menaruh perhatian besar terhadap peristiwa ini. Ia memerintahkan instansi terkait bergerak cepat memastikan kondisi para penumpang serta menjamin transparansi informasi. Lee menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan pelayaran nasional. Ia juga menekankan agar seluruh pihak memperketat pengawasan terhadap prosedur navigasi kapal penumpang.

Insiden kandasnya feri ini kembali mengingatkan publik pada tragedi besar yang terjadi pada 2014, ketika sebuah feri terbalik di perairan barat daya Korea Selatan dan menewaskan 304 dari 470 penumpang. Peristiwa itu menjadi salah satu kecelakaan maritim paling tragis di negara tersebut. Meski skala insiden kali ini jauh lebih kecil, masyarakat menilai bahwa penerapan disiplin dan protokol keamanan harus terus diperketat untuk mencegah peristiwa serupa terulang. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Hotnews Nasional