Kebakaran di Benhil Hanguskan 20 Rumah, 150 Warga Mengungsi

Kebakaran di Benhil Hanguskan 20 Rumah, 150 Warga Mengungsi

Bagikan:

JAKARTA – Kebakaran yang melanda kawasan permukiman padat di Kelurahan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat, pada Minggu (16/11/2025) malam kembali membuka potret kerentanan ruang tinggal warga ibu kota. Insiden yang menghanguskan puluhan rumah tersebut memaksa ratusan orang meninggalkan kediaman mereka dan mengungsi ke lokasi yang telah disiapkan pemerintah daerah.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menjelaskan bahwa para penyintas saat ini ditampung di GOR Tanah Abang.

“Lokasi pengungsi saat ini berada di GOR Tanah Abang,” kata Yohan di Jakarta, Senin (17/11/2025). Ia menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan penanganan cepat sejak laporan pertama diterima.

Peristiwa kebakaran itu terjadi di Jalan Bendungan Hilir Nomor 118, RT 13 RW 6, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang. Api diketahui muncul pada Minggu (16/11/2025) malam sekitar pukul 20.32 WIB, dan beberapa menit kemudian tim dari Gulkarmat serta unsur terkait langsung dikerahkan menuju lokasi.

Upaya pemadaman berlangsung cukup intens mengingat kondisi permukiman yang berhimpitan. Yohan menyebutkan api baru benar-benar dinyatakan padam pada pukul 22.25 WIB. Meski kebakaran berlangsung cukup cepat, skala kerusakan yang ditimbulkan tetap besar. Sebanyak 20 rumah hangus terbakar, meninggalkan sekitar 150 jiwa dari 33 kartu keluarga tanpa tempat tinggal.

Menurut Yohan, penyebab awal yang diduga memicu kebakaran adalah korsleting listrik. Meski demikian, pendalaman tetap dilakukan untuk memastikan sumber api secara akurat.

“Selesai ditangani oleh 20 unit Gulkarmat, petugas BPBD, PMI, dan lainnya,” ujar Yohan menjelaskan upaya gabungan itu.

Hingga Senin pagi, proses pendataan masih berlangsung, termasuk jumlah kerugian materi yang ditimbulkan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BPBD dan dinas terkait juga mulai mengatur kebutuhan dasar bagi warga yang mengungsi, seperti logistik, layanan kesehatan, serta dukungan psikososial.

Di sisi lain, Yohan memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. “Untuk korban dipastikan nihil,” terang Yohan. Kendati demikian, kehilangan tempat tinggal bagi ratusan warga tetap menjadi persoalan darurat yang harus ditangani sesegera mungkin.

Peristiwa kebakaran ini kembali menegaskan pentingnya tata kelola keselamatan di lingkungan padat penduduk, khususnya terkait instalasi listrik, penggunaan alat elektronik, serta akses darurat yang memadai. Pemerintah daerah diharapkan melakukan evaluasi terhadap kerentanan kawasan serta meningkatkan edukasi pencegahan kebakaran bagi warga, agar insiden serupa tidak berulang di kemudian hari. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Hotnews Kasus Nasional