HONG KONG — Operasi pencarian korban kebakaran besar di kompleks apartemen Wang Fuk Court, distrik Tai Po, Hong Kong, kini memasuki fase krusial. Kepala Inspektur Unit Identifikasi Korban Bencana, Tsang Shuk-yin, mengonfirmasi bahwa proses penyisiran telah rampung di lima dari total tujuh gedung yang terdampak. Dua gedung lainnya Wang Cheung House dan Wang Sun House masih menjadi fokus utama tim penyelamat untuk memastikan tidak ada korban yang terlewatkan.
Tsang menyampaikan bahwa jumlah korban tewas tidak dapat ditetapkan secara final sebelum seluruh area dinyatakan bersih dari kemungkinan keberadaan jenazah.
Dalam keterangan pers yang penuh emosi, ia mengatakan, “Karena sejumlah jenazah terbakar menjadi abu, kami tidak bisa mengesampingkan kemungkinan bahwa pada akhirnya kami tidak bisa mengevakuasi semua orang yang hilang.” Ucapan itu disampaikan dengan suara bergetar dan mata yang memerah, menggambarkan beratnya beban psikologis yang ditanggung tim, dikutip dari The Standard, Selasa (02/12/2025).
Selama proses konferensi pers, Tsang didampingi oleh Komandan Markas Regional Utara Wilayah Baru, Lam Man-han. Lam tampak beberapa kali menepuk bahu Tsang sebagai bentuk dukungan moral. Ia tidak hanya menyampaikan penghargaan kepada seluruh petugas lintas departemen, tetapi juga menegaskan bahwa situasi di lapangan masih jauh dari kata mudah.
Menurut Lam, kondisi struktur di Wang Cheung House gedung yang disebut sebagai titik awal munculnya api masih menjadi tantangan besar. Ia menjelaskan bahwa jenazah ditemukan tidak hanya di dalam unit-unit apartemen, tetapi juga di area publik seperti koridor serta tangga. Hal ini menunjukkan cepatnya penyebaran api dan kepanikan yang terjadi saat peristiwa berlangsung.
Meski sejumlah bagian gedung dinilai tidak stabil, Lam memastikan tim penyelamat tetap memasuki area yang masih aman dengan sangat berhati-hati. Ia menargetkan operasi ini bisa diselesaikan dalam tiga minggu ke depan, meskipun tingkat kerusakan bangunan membuat perkiraan tersebut dapat berubah sewaktu-waktu. Dalam keterangannya, ia menekankan, “Tim hanya memiliki satu misi untuk mengungkap barang-barang pribadi dan petunjuk yang dapat memfasilitasi verifikasi identitas, sehingga keluarga bisa melakukan perpisahan dengan korban.”
Sampai saat ini, jumlah korban tewas dari kebakaran yang mengguncang wilayah Tai Po itu telah mencapai 151 orang. Dari jumlah tersebut, 39 korban masih dalam proses identifikasi. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong mengonfirmasi bahwa sembilan warga negara Indonesia yang bekerja sebagai pekerja domestik turut menjadi korban dalam insiden tragis tersebut.
Tidak hanya penghuni apartemen, lima orang pekerja renovasi yang berada di lokasi pada hari kejadian juga tercatat sebagai korban tewas. Sementara itu, kepolisian melaporkan temuan delapan jenazah di Wang Cheung House, termasuk sisa bagian tubuh dan jasad yang sudah berubah menjadi abu akibat dahsyatnya kobaran api.
Tragedi di Wang Fuk Court ini menjadi salah satu insiden kebakaran paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di Hong Kong, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan tantangan besar bagi tim penyelamat. []
Diyan Febriana Citra.

