JAKARTA – Kebakaran melanda deretan rumah toko (ruko) di Jalan RS. Fatmawati Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Minggu (07/09/2025) malam. Api yang mulai berkobar sekitar pukul 23.39 WIB itu membuat kawasan padat aktivitas tersebut sempat panik, terutama karena titik kebakaran berada di area food court dan gudang penyimpanan ban.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta Selatan, Mohamad Yohan, menjelaskan bahwa upaya pemadaman melibatkan kekuatan besar dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).
“Total ada 71 personel pemadam kebakaran yang diterjunkan untuk memadamkan api,” kata Yohan dalam keterangannya, Senin (08/09/2025).
Sebanyak 18 unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi. Dengan kekuatan tersebut, petugas baru berhasil menguasai kobaran api pada Senin (08/09/2025) dini hari sekitar pukul 02.50 WIB. Setelah api padam, proses pendinginan dilanjutkan hingga pukul 06.00 WIB untuk memastikan tidak ada sisa bara yang berpotensi menimbulkan kebakaran ulang.
Meski api telah padam, penyebab kebakaran masih belum dapat dipastikan. Yohan menuturkan, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut dari aparat terkait mengenai sumber api.
“Hingga saat ini belum tahu penyebab dan kerugian akibat kebakaran tersebut,” ujarnya.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kebakaran yang terjadi di kawasan Jakarta Selatan dalam beberapa waktu terakhir. Sebelumnya, kebakaran juga melanda Pasar Taman Puring yang mengharuskan dikerahkannya 23 unit mobil pemadam. Insiden-insiden tersebut menunjukkan kerentanan kawasan padat usaha dan perdagangan terhadap risiko kebakaran.
Meski tidak dilaporkan adanya korban jiwa dalam kejadian di Fatmawati, kerugian material diyakini tidak sedikit, mengingat lokasi yang terdampak merupakan pusat usaha dengan banyak aktivitas perdagangan. Para pedagang dan pemilik usaha kini menunggu informasi lebih lanjut terkait langkah penanganan dan perhitungan kerugian yang ditimbulkan.
Kebakaran ini juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap instalasi listrik, sistem keamanan bangunan, serta ketersediaan alat pemadam kebakaran ringan (APAR) di setiap pusat aktivitas ekonomi. Dalam banyak kasus, api yang cepat membesar sering kali dipicu oleh kelalaian kecil yang seharusnya bisa dicegah lebih dini. []
Diyan Febriana Citra.