Kemenekraf Dorong Gig Economy Jadi Solusi Kerja Gen Z

Kemenekraf Dorong Gig Economy Jadi Solusi Kerja Gen Z

Bagikan:

JAKARTA — Pemerintah menilai ekonomi berbasis proyek jangka pendek atau gig economy semakin relevan sebagai salah satu solusi perluasan lapangan kerja di tengah perubahan struktur ketenagakerjaan. Melalui Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf), negara menegaskan komitmennya untuk memperkuat ekosistem gig economy, khususnya bagi generasi Z, lewat peningkatan keterampilan digital dan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial (AI).

Dukungan tersebut ditunjukkan melalui peluncuran program pelatihan Gig Economy bagi Gen Z yang digelar di Jakarta Creative Hub. Program ini dirancang untuk membekali generasi muda dengan keterampilan praktis agar mampu bersaing di pasar kerja digital yang kian kompetitif dan dinamis.

Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menegaskan bahwa gig economy memiliki potensi besar dalam menciptakan sumber penghasilan baru, terutama bagi generasi muda yang lekat dengan teknologi.

“Karena gig ekonomi ini kita tahu juga dapat memberikan lapangan pekerjaan terutama untuk generasi Z, dan penggunaan platform-platform digital juga untuk memberikan income,” kata Riefky dalam konferensi pers, Kamis (18/12/2025).

Menurut Riefky, penguatan gig economy tidak bisa dilakukan secara parsial. Oleh sebab itu, Kemenekraf menggandeng berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pelaku usaha swasta, BUMN, hingga asosiasi industri dan platform digital. Kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan talenta muda yang adaptif, inovatif, dan memiliki daya saing global.

Selain pelatihan teknis, Kemenekraf juga menyiapkan dukungan nonteknis yang dinilai krusial bagi keberlanjutan karier pekerja gig. Riefky menyebut kementeriannya akan berkontribusi dalam penguatan akses pasar, pendanaan, serta peningkatan pemahaman tentang keterampilan dasar dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Langkah ini bertujuan agar generasi muda tidak hanya produktif, tetapi juga mampu menghasilkan karya yang berkualitas dan beretika.

Kemenekraf turut mengapresiasi peran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengaktifkan Jakarta Creative Hub sebagai ruang pengembangan kapasitas generasi Z. Fasilitas ini dinilai mampu menjadi simpul kolaborasi antara talenta muda, pelaku industri, dan pemerintah.

“Tentu ini juga akan membantu para gig economy terutama yang Gen Z di Jakarta untuk diberikan peluang untuk mendapatkan skill tambahan kemudian juga suatu saat bisa menjadi wirausaha, dan juga untuk diberikan dukungan terhadap akses pendanaan dan akses pasar,” kata Riefky.

Program pelatihan ini merupakan bagian dari paket kebijakan ekonomi ke-8 yang diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Dalam kesempatan yang sama, pemerintah juga meresmikan AI Open Innovation Challenge atau hackathon sebagai wadah mendorong inovasi generasi muda di bidang teknologi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi AI telah memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian nasional. Ia mencatat pendapatan dari penggunaan aplikasi AI di Indonesia tumbuh 127 persen, dengan 91 juta peluang kerja baru mengalir ke sektor AI pada semester pertama 2025.

Data Google menunjukkan Indonesia menjadi negara dengan tingkat adopsi AI tertinggi di ASEAN, yakni 24,6 persen, serta menempati peringkat keempat di Asia. Nilai pasar AI nasional bahkan diproyeksikan mencapai 70,6 miliar dolar AS. Ke depan, pengembangan ekosistem AI akan diperluas ke 15 daerah melalui kemitraan lintas sektor.

Pelatihan Gig Economy bagi Gen Z dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, pada 16–20 Desember 2025, dan diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat fondasi tenaga kerja digital Indonesia. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Hotnews Nasional