JAKARTA — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan menggelar rapat koordinasi khusus untuk menentukan calon pelatih baru Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Indonesia, menyusul berakhirnya kerja sama dengan pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert. Rapat dijadwalkan berlangsung pada Selasa (21/10/2025) dan akan dipimpin langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir.
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat, menyampaikan bahwa pertemuan tersebut akan fokus membahas arah baru kepelatihan timnas serta kriteria calon pelatih pengganti.
“Belum (diumumkan pelatih baru). Besok baru mau rapat,” kata Taufik, Senin (20/10/2025).
Menurut Taufik, Kemenpora akan terus berkoordinasi dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk memastikan keputusan yang diambil sesuai kebutuhan jangka panjang pembinaan sepak bola nasional.
“Kan ketuanya juga Pak Menteri,” ujarnya, merujuk pada Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.
Pemecatan Patrick Kluivert dan tim kepelatihannya diumumkan PSSI beberapa hari sebelumnya, setelah tim Garuda gagal melangkah ke Piala Dunia 2026. Dalam keterangan resminya, PSSI menyatakan bahwa pengakhiran kerja sama dilakukan secara baik-baik atau mutual termination.
“Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Tim Kepelatihan Tim Nasional Indonesia secara resmi menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal melalui mekanisme mutual termination,” tulis PSSI dalam laman resminya, Kamis (16/10/2025).
“Kesepakatan ini ditandatangani antara PSSI dan para pihak di tim kepelatihan yang sebelumnya terikat kontrak kerja sama berdurasi dua tahun,” lanjut pernyataan tersebut.
Selama masa kepelatihannya, Kluivert dibantu oleh sejumlah pelatih dari Belanda seperti Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Namun, rentetan hasil buruk di babak kualifikasi membuat posisinya tidak dapat dipertahankan. Kekalahan 0–1 dari Irak di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, menjadi titik balik yang menentukan keputusan PSSI. Sebelumnya, Indonesia juga tumbang 2–3 dari Arab Saudi, membuat tim nasional terperosok ke dasar klasemen Grup B zona Asia.
PSSI menilai keputusan pemutusan kontrak diambil setelah melakukan evaluasi menyeluruh. Federasi menyebut langkah ini perlu untuk merespons “dinamika internal” sekaligus menyiapkan restrukturisasi program pembinaan menuju ajang internasional berikutnya.
Sementara itu, Kemenpora menegaskan komitmennya untuk ikut mengawal proses pemilihan pelatih baru agar tidak sekadar bersifat jangka pendek. Rapat yang digelar di Jakarta itu disebut akan menyoroti aspek pembinaan berkelanjutan, peningkatan performa, serta sinergi antara klub dan timnas.
Langkah Kemenpora dan PSSI kali ini diharapkan tidak hanya menjadi respons atas kegagalan di kualifikasi, tetapi juga menjadi titik awal reformasi sistem kepelatihan nasional. Nama-nama calon pelatih baru, baik dari dalam maupun luar negeri, mulai bermunculan, namun belum ada konfirmasi resmi hingga rapat berlangsung. []
Diyan Febriana Citra.