Kepala BIN Temui Prabowo, Bawa Informasi Penting

Kepala BIN Temui Prabowo, Bawa Informasi Penting

JAKARTA – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letnan Jenderal TNI (Purn) Muhammad Herindra, pada Kamis (04/09/2025) siang mendatangi Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Kehadiran Herindra menarik perhatian karena ia menyebut membawa informasi penting yang akan langsung disampaikan kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

Herindra tiba sekitar pukul 13.00 WIB dengan mengenakan batik cokelat lengan panjang. Saat dicegat awak media, ia enggan merinci detail informasi yang dibawanya.

“Pokoknya saya akan menyampaikan informasi yang penting,” ujarnya singkat. Herindra menegaskan bahwa kedatangannya memang atas panggilan Presiden. “Ya, saya dipanggil presiden,” katanya.

Sumber pemerintah menyebut, kunjungan Herindra berkaitan erat dengan situasi nasional yang belakangan diwarnai aksi demonstrasi di sejumlah daerah. Gelombang unjuk rasa yang kerap berakhir ricuh itu menjadi perhatian serius pemerintah, khususnya dalam aspek keamanan dan stabilitas politik.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebelumnya telah menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menugaskan BIN untuk memantau dinamika di lapangan secara ketat.

“Badan Intelijen Negara ditugaskan untuk terus memantau situasi intelijen dan melaporkan kepada Bapak Presiden pada kesempatan-kesempatan pertama bila terjadi dinamika yang timbul di lapangan,” kata Sjafrie di Kantor Presiden, Minggu (31/08/2025).

Selain itu, Prabowo juga menekankan pentingnya soliditas TNI dan Polri dalam menjaga keamanan nasional. Pesan ini mencakup instruksi agar aparat menindak tegas pelanggaran hukum, termasuk aksi perusakan fasilitas umum maupun penjarahan yang merugikan masyarakat.

“Apabila terjadi hal-hal yang menyangkut keselamatan bagi pribadi maupun pemilik rumah pejabat yang mengalami penjarahan, maka petugas tidak ragu-ragu untuk mengambil tindakan tegas,” tegas Sjafrie.

Keputusan Presiden memperkuat peran BIN dalam situasi ini menunjukkan bahwa pemerintah menempatkan intelijen sebagai lini terdepan dalam membaca potensi ancaman. Dengan laporan yang cepat dan akurat, kebijakan keamanan diharapkan bisa diambil lebih tepat sasaran.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai isi informasi yang dibawa Herindra. Namun, sinyalemen bahwa situasi demonstrasi masih berpotensi memanas membuat pertemuan dengan Presiden dianggap krusial. BIN, sebagai lembaga intelijen negara, diharapkan mampu memberikan gambaran menyeluruh terkait pola gerakan massa, aktor di baliknya, serta potensi eskalasi yang dapat mengancam stabilitas nasional.

Pertemuan di Istana pada Kamis ini sekaligus menegaskan bahwa pemerintah ingin merespons cepat setiap dinamika politik dan sosial yang berkembang. Keberadaan BIN di lingkaran terdekat Presiden menjadi faktor penting dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan, termasuk risiko konflik yang lebih besar. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional