Keracunan MBG, Dasco Desak BGN dan Penegak Hukum Bertindak

Keracunan MBG, Dasco Desak BGN dan Penegak Hukum Bertindak

JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menanggapi serius maraknya kasus keracunan massal yang terjadi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah. Ia menyampaikan keprihatinannya sekaligus mendesak agar Badan Gizi Nasional (BGN) segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi persoalan tersebut.

“Kami turut prihatin terhadap soal kejadian-kejadian makan MBG yang saat ini terjadi di beberapa tempat. Nah tentunya kita meminta kepada BGN untuk menyikapi hal ini dengan serius,” ujar Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2025).

Selain mendesak BGN, Dasco juga meminta aparat penegak hukum (APH) turun langsung melakukan investigasi. Menurutnya, penyelidikan perlu dilakukan agar dapat diketahui secara pasti penyebab utama kasus keracunan yang berulang.

“Dan lalu kemudian kita juga meminta kepada APH untuk juga ikut melakukan investigasi lapangan. Untuk kemudian membedakan mana yang benar-benar keracunan, kelalaian, mana yang kemudian ada hal-hal yang mungkin ya sengaja gitu kan,” tuturnya.

Politikus Partai Gerindra tersebut menambahkan, DPR memberi ruang kepada BGN untuk melakukan evaluasi menyeluruh agar program MBG dapat kembali berjalan sesuai tujuan awalnya, yaitu meningkatkan gizi masyarakat.

“Nah, untuk itu kita kasih kesempatan kepada BGN untuk mengadakan evaluasi. Evaluasi yang dianggap perlu sehingga program yang seharusnya dapat berjalan dengan baik ini kembali menjadi baik,” jelas Dasco.

Diketahui, kasus keracunan massal akibat MBG kembali mencuat di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Kejadian tersebut berlangsung di wilayah Cipongkor, dengan jumlah korban mencapai ratusan orang. Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyebut total korban mencapai 687 orang, dengan 59 di antaranya harus menjalani perawatan rawat inap dan rawat jalan.

“Jumlah korban 687, yang rawat inap dan rawat jalan 59,” kata Nanik saat dikonfirmasi, Kamis (25/9/2025).

Sebagai langkah cepat, BGN menutup dua dapur penyedia makanan di lokasi dan menonaktifkan kepala penyelenggara dapur. “Ya ada dua dapur SPPG di situ dan kami langsung tutup, kepala SPPG-nya dinonaktifkan,” tegas Nanik.

Ia memastikan, penanganan terhadap para korban dilakukan oleh pihak berwenang di daerah, khususnya Dinas Kesehatan setempat. BGN juga berkomitmen melaksanakan evaluasi total guna mencegah kasus serupa terulang.

“Kami tentu (akan) lakukan evaluasi total,” pungkas Nanik.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional