JAKARTA – Kehadiran Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un kembali menyita perhatian dunia internasional. Bukan hanya karena kunjungannya ke Beijing, China, untuk menghadiri parade militer besar pada Rabu (03/09/2025), tetapi juga karena pilihan transportasi yang ia gunakan: kereta hijau lapis baja, simbol khas keluarga Kim yang sarat makna politik dan tradisi.
Kereta tersebut telah menjadi ikon dinasti Kim selama beberapa dekade. Sejak era Kim Il Sung hingga Kim Jong Il, jalur rel kerap menjadi pilihan utama perjalanan jarak jauh, baik untuk urusan dalam negeri maupun pertemuan luar negeri. Langkah Kim Jong Un meneruskan kebiasaan itu memperlihatkan kesinambungan simbol kekuasaan yang tertutup namun penuh pesan politik.
Media resmi Korea Utara, pada Selasa (02/09/2025) mengonfirmasi keberangkatan Kim. Foto yang dipublikasikan memperlihatkan Kim duduk di meja kayu dengan bendera Korea Utara di belakangnya, tersenyum bersama sejumlah pejabat penting termasuk Menteri Luar Negeri Choe Son Hui.
Kereta lapis baja Kim bukan sekadar alat transportasi. Di masa lalu, kendaraan ini kerap diberitakan mewah, bahkan disebut menyajikan anggur Bordeaux, lobster segar, hingga barbeku babi dalam kunjungan Kim Jong Il ke Rusia pada 2002. Namun, kemewahan itu kontras dengan kondisi rakyat Korea Utara yang kini menghadapi keterbatasan pangan akibat sanksi internasional dan krisis ekonomi.
Dari sisi teknis, kereta ini dikenal lambat karena bobot lapisan baja tebal yang membuat kecepatannya hanya sekitar 60 km/jam. Kendati demikian, fasilitas di dalamnya terbilang lengkap ruang rapat, kamar tidur, telepon satelit, hingga televisi layar datar. Foto-foto dari perjalanan Kim ke Rusia pada 2023 bersama Presiden Vladimir Putin memperlihatkan interior kereta dengan lantai kayu mengilap dan pintu berukir yang megah.
Pilihan Kim untuk tetap menggunakan kereta juga memiliki nilai simbolis. Selain melambangkan kesinambungan dinasti, kereta ini diyakini menawarkan tingkat keamanan lebih tinggi dibanding pesawat. Bahkan, sebuah replika gerbong khusus telah dipajang di mausoleum dekat Pyongyang, tempat Kim Il Sung dan Kim Jong Il dimakamkan, menandai betapa erat kaitannya kereta dengan narasi kekuasaan keluarga Kim.
Meski sesekali Kim terlihat menggunakan pesawat pribadi, keberadaan kereta lapis baja hijau tetap menjadi ikon diplomasi Korea Utara. Setiap kali kereta ini melintasi perbatasan, publik dunia seakan diingatkan bahwa tradisi lama dan citra kekuasaan masih dijaga ketat oleh pemimpin muda Pyongyang tersebut. []
Diyan Febriana Citra.