Komandan Senior Hezbollah Tewas Diserang Israel

Komandan Senior Hezbollah Tewas Diserang Israel

Bagikan:

BEIRUT – Ketegangan di kawasan Timur Tengah kembali mencuat setelah serangan udara Israel pada Minggu (23/11/2025) menewaskan Haytham Ali Tabtabai, salah satu pejabat militer paling berpengaruh di tubuh Hezbollah. Serangan tersebut terjadi di area pinggiran Kota Beirut, wilayah yang selama ini dianggap sebagai salah satu basis strategis kelompok tersebut.

Insiden ini menimbulkan kejutannya sendiri karena berlangsung ketika Israel dan Hezbollah masih berada dalam status gencatan senjata yang telah bertahan selama satu tahun. Informasi penyerangan disampaikan secara terbuka oleh militer Israel, sementara Hezbollah kemudian merilis pernyataan balasan yang menegaskan bahwa Tabtabai adalah “komandan besar yang berjuang menghadapi musuh Israel hingga detik terakhir kehidupannya.”

Kematian Tabtabai menambah daftar panjang petinggi Hezbollah yang tewas dalam rentetan serangan Israel sejak perang besar antara kedua pihak berlangsung pada Oktober 2023 hingga November 2024. Konflik pada periode itu baru mereda setelah dicapai kesepakatan gencatan senjata melalui mediasi Amerika Serikat.

Tabtabai sendiri menjadi figur penting dalam tubuh Hezbollah setelah diberi amanah sebagai kepala staf usai perang berakhir. Penempatannya pada posisi strategis itu tergolong jarang dilakukan terhadap komandan tinggi pascagencatan senjata, menunjukkan besarnya peran yang ia emban dalam membangun kembali kesiapan militer organisasi tersebut.

Sumber keamanan senior Lebanon menyebut Tabtabai lahir pada 1968 di Lebanon dari ayah berkebangsaan Iran dan ibu warga Lebanon. Meski bukan bagian dari generasi pendiri, ia termasuk gelombang kedua pejuang Hezbollah dan sempat ditugaskan ke Suriah serta Yaman untuk membantu operasi kelompok sekutu. Militer Israel menambahkan bahwa Tabtabai telah aktif sejak 1980-an dan pernah menduduki jabatan tingkat tinggi di Pasukan Radwan, unit elite Hezbollah yang sebagian besar komandannya tewas akibat serangan Israel tahun lalu menjelang rencana invasi darat ke Lebanon.

Selama perang tahun lalu, Tabtabai diketahui memimpin divisi operasi dan terus naik pangkat seiring banyaknya komandan senior lain yang gugur. Setelah gencatan senjata diberlakukan, ia tidak hanya mengambil alih peran kepala staf, tetapi juga terlibat dalam pemulihan kekuatan dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan konflik lanjutan dengan Israel. Sumber Lebanon menegaskan bahwa kenaikan pangkat Tabtabai berlangsung cepat karena struktur pimpinan Hezbollah mengalami kekurangan figur penting akibat serangan beruntun.

Pusat riset keamanan Alma Center di Israel menyebut Tabtabai beberapa kali lolos dari upaya serangan sebelumnya, baik saat berada di Suriah maupun selama peperangan di Lebanon. Serangan terbaru ini akhirnya menjadi yang memutus rangkaian panjang upaya Israel menargetkan sang komandan senior tersebut. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Internasional