Komisi IV DPRD Dukung Penambahan SMA di Balikpapan

Komisi IV DPRD Dukung Penambahan SMA di Balikpapan

ADVERTORIAL – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), H. Baba, menyambut baik rencana Pemerintah Provinsi Kaltim yang berkomitmen membangun satu unit Sekolah Menengah Atas (SMA) baru dan memperluas fasilitas di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Balikpapan. Menurutnya, langkah tersebut sangat relevan dengan kebutuhan di lapangan dan menjadi bentuk nyata keberpihakan terhadap pemerataan akses pendidikan di wilayah pesisir, khususnya Kota Balikpapan.

“Upaya menambah SMA dan mengembangkan SMK 5 adalah kebijakan yang relevan dengan kebutuhan di lapangan dan ini bentuk keberpihakan terhadap pemerataan pendidikan di Balikpapan,” ujar Baba kepada awak media di Samarinda, Rabu (25/06/2025).

Ia menjelaskan, SMK Negeri 5 Balikpapan saat ini memiliki lahan seluas 16 hektare, yang sangat potensial untuk dikembangkan. Lahan seluas itu dinilai mampu menampung pembangunan ruang belajar tambahan dan fasilitas praktik siswa, yang sangat penting bagi pendidikan vokasional.

“Dengan lahan seluas itu, sangat memungkinkan dilakukan ekspansi untuk menampung lebih banyak siswa. Ini penting, apalagi melihat tren meningkatnya jumlah lulusan Sekolah Menengah Pertama tiap tahun,” sambung politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Namun demikian, Baba juga mengingatkan adanya tantangan lain dalam dunia pendidikan, yakni pembatasan jumlah maksimal siswa per kelas yang ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yakni 36 siswa per rombongan belajar.

“Pembatasan kuota per kelas memang bertujuan menjaga mutu pembelajaran. Namun bila kapasitas sekolah tidak ditambah, maka akan muncul kesenjangan. Banyak siswa terpaksa ke sekolah swasta, padahal tidak semua keluarga mampu,” jelasnya.

Mengacu pada data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, sekolah negeri di Balikpapan saat ini hanya mampu menampung sekitar 51 persen lulusan SMP. Artinya, hampir separuh siswa lainnya harus mencari alternatif sekolah lain, mayoritas ke swasta, yang belum tentu terjangkau secara ekonomi.

Demi mengatasi persoalan ini, Baba menegaskan bahwa pihaknya di DPRD akan terus mendorong langkah konkret agar sarana pendidikan negeri bisa lebih merata dan inklusif. Ia menyebut, ini adalah bagian dari upaya menjalankan amanat konstitusi serta mewujudkan visi besar Kaltim menuju generasi emas 2045.

“Visi kami sederhana, yakni pendidikan berkualitas harus bisa diakses semua anak, tanpa melihat latar belakang ekonomi mereka,” tutup wakil rakyat dari daerah pemilihan Balikpapan itu. []

Penulis: Muhamaddong | Penyunting: Agnes Wiguna

Advertorial DPRD Kaltim