JAKARTA — Sorotan publik mengarah pada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi setelah dirinya tetap menghadiri acara peragaan busana dalam gelaran Sunda Karsa Fest Karya Kerajinan Jawa Barat (KKJB) 2025, Jumat (18/07/2025), meski pada hari yang sama terjadi tragedi yang merenggut nyawa tiga orang di Garut, dalam rangkaian pesta pernikahan putranya, Maula Akbar, dengan Putri Karlina.
Dedi tampil di atas catwalk yang digelar di Trans Luxury Hotel, Bandung, mengenakan busana tenun khas Jawa Barat serba putih, rancangan desainer lokal. Ia berjalan bersama putri bungsunya, Hyang Sukma Ayu, di tengah sorak sorai tamu undangan. Namun di sisi lain, kesedihan mendalam menyelimuti warga Garut yang kehilangan anggota keluarga dalam insiden antrean makan gratis di Alun-alun Pendopo Garut.
“Saya berkunjung kepada seluruh keluarga yang meninggal, yang di Sukawening staf saya sudah dulu ke sana, sekarang ke rumah almarhumah anak usia 8 tahun,” ujar Dedi Mulyadi, beberapa saat setelah akhirnya mengunjungi kediaman korban.
Sebelumnya, Dedi mengaku telah mengirimkan utusan untuk menyampaikan belasungkawa dan bantuan uang duka sebesar Rp150 juta. Namun keputusannya untuk tidak langsung datang di hari kejadian menuai kritik di tengah publik. Apalagi, korban tewas bukan hanya dua warga sipil, melainkan juga satu anggota kepolisian yang tengah bertugas mengamankan keramaian.
Insiden ini terjadi ketika masyarakat memadati area pesta rakyat yang menjadi bagian dari rangkaian resepsi Putri Karlina dan Maula Akbar. Banyak yang datang karena undangan terbuka makan gratis. Sayangnya, antusiasme warga tidak diimbangi dengan manajemen keramaian yang memadai. Akibatnya, 26 warga pingsan karena kehabisan oksigen, dan tiga nyawa melayang karena berdesak-desakan.
“Saya menyampaikan permintaan maaf atas tewasnya dua warga dan satu polisi yang gugur saat bertugas mengamankan pesta pernikahan,” ucap Dedi.
Putri Karlina, kelahiran Garut, merupakan anak sulung dari Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto. Ia dikenal sebagai sosok perempuan multitalenta dokter gigi, pengusaha kuliner, pemilik salon muslimah, sekaligus politisi Partai Gerindra. Ia kini resmi menjadi istri Maula Akbar, putra Dedi Mulyadi dari istri pertamanya, Sri Setyawati, yang telah wafat saat Maula masih bayi.
Maula sendiri adalah figur muda yang menonjol. Lahir di Bandung pada 3 November 1999, ia berhasil lolos ke kursi DPRD Jawa Barat dari Dapil Purwakarta-Karawang dengan lebih dari 400 ribu suara, dan sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Purwakarta sebelum hijrah ke Gerindra.
Pernikahan mereka dihelat megah pada Rabu, 16 Juli 2025, dengan mahar simbolis berupa 90 gram logam mulia, 9 ekor sapi, 99 jenis bibit buah, serta 999 lembar kain tenun. Namun suasana bahagia tersebut berubah kelam dengan jatuhnya korban jiwa dalam pesta rakyat yang sedianya dimaksudkan sebagai bentuk syukur dan berbagi.
Tragedi ini kembali menjadi pengingat bahwa setiap acara publik, terlebih yang melibatkan massa dalam jumlah besar, harus direncanakan dan diawasi secara ketat. Apalagi jika dilangsungkan atas nama pejabat atau tokoh publik, maka tanggung jawab moralnya pun jauh lebih besar. []
Diyan Febriana Citra.