JAKARTA — Hubungan pertahanan antara Indonesia dan Australia kembali mendapat penguatan melalui kunjungan kehormatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Australia, Letnan Jenderal Simon Stuart, ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI di Jakarta, Senin (08/09/2025).
Stuart diterima langsung oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto bersama sejumlah pejabat tinggi Kemenhan. Pertemuan tersebut menegaskan pentingnya kerja sama bilateral di bidang militer, terutama pada sektor pendidikan, latihan, dan pertukaran personel.
Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, menyampaikan bahwa sejumlah agenda menjadi sorotan dalam diskusi tersebut.
“Dibahas bagaimana peningkatan hubungan bilateral kerja sama, khususnya terkait antara Angkatan Darat Indonesia dengan Angkatan Darat Australia, termasuk program-program yang sudah berjalan, seperti pertukaran taruna,” ujar Frega.
Hingga saat ini, terdapat tiga taruna TNI AD yang tengah menempuh pendidikan di Australia, yakni di Royal Military College Duntroon dan Australian Defence Force Academy. Selain itu, program pertukaran instruktur juga terus berjalan. Bahkan, dalam rombongan delegasi Australia kali ini, hadir salah satu mantan instruktur asal Angkatan Darat Australia yang pernah bertugas di lingkungan pendidikan TNI.
Frega menambahkan, kedua negara optimistis kerja sama ini dapat diperluas. “Tentunya ke depan, kedua negara berharap ada peningkatan, baik dalam konteks latihan, kemudian juga pendidikan, kemudian pertukaran personel, maupun kerja sama-kerja sama lain,” tuturnya.
Australia juga menawarkan kesempatan baru bagi personel militer Indonesia untuk mengikuti pendidikan pascasarjana setingkat magister. Hal ini dipandang sebagai langkah penting untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia TNI, sejalan dengan tantangan keamanan kawasan yang semakin kompleks.
Selain isu pendidikan, pertemuan juga membahas tindak lanjut dari pertemuan 2+2 meeting antara Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri kedua negara. Kolaborasi ini mencakup latihan bersama, baik untuk satuan konvensional maupun operasi khusus.
Dalam beberapa tahun terakhir, keterlibatan Australia dalam latihan gabungan Super Garuda Shield menunjukkan komitmen kedua negara dalam membangun interoperabilitas militer. Latihan tersebut melibatkan berbagai negara kawasan dengan Indonesia sebagai tuan rumah, dan Australia menjadi salah satu peserta aktif.
Kunjungan Stuart ke Jakarta tidak hanya menjadi simbol hubungan diplomasi pertahanan, tetapi juga sinyal bahwa Indonesia dan Australia bertekad memperkuat kemitraan strategis di bidang keamanan kawasan. Dengan kerja sama yang semakin intensif, diharapkan stabilitas regional dapat terus terjaga, sekaligus membuka peluang pengembangan profesionalisme prajurit kedua negara. []
Diyan Febriana Citra.