ADVERTORIAL – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperluas perannya dalam menyiapkan generasi muda agar mampu bersaing di era ekonomi kreatif. Salah satu strategi andalan adalah pelatihan dan fasilitasi sertifikasi profesi, yang memberikan pengakuan resmi atas keahlian para pemuda, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional.
Kepala Bidang Kepemudaan dan Kewirausahaan Dispora Kukar, Dery Wardhana, menilai sertifikasi kini menjadi kebutuhan mutlak. Meski banyak pemuda Kukar telah memiliki keterampilan mumpuni, tanpa legalitas resmi, peluang mereka di pasar kerja berstandar tinggi akan terbatas. “Kita melihat anak-anak muda di Kukar ini sudah punya skill, itu tidak diragukan lagi. Tapi sekarang tuntutannya bukan cuma jago, mereka juga harus punya sertifikasi keahlian,” ujarnya, Rabu (09/04/2025).
Sertifikasi ini berasal dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan sudah menjadi syarat umum di banyak sektor pekerjaan, terutama di kawasan strategis seperti Ibu Kota Nusantara (IKN). “Kalau di Kukar mungkin belum semuanya wajib sertifikat, tapi di luar, seperti di IKN, itu sudah jadi persyaratan. Nah, kita bantu anak-anak muda Kukar untuk siap ke sana,” tambah Dery.
Program ini telah berjalan sejak 2023. Tahun pertama, Dispora memfasilitasi 40 konten kreator untuk meraih sertifikasi profesi. Pada 2024, cakupan diperluas: 25 konten kreator, 25 editor video, dan 25 pengelola event atau sertifikasi MAIS (Manajemen Acara dan Industri Seni). “Ada 25 orang konten kreator lagi yang kita fasilitasi tahun lalu. Terus 25 editor video juga kita bantu sertifikasinya, ditambah 25 orang yang kita siapkan untuk sertifikasi MAIS, itu pengelola event,” jelasnya.
Langkah ini diharapkan membangun ekosistem ekonomi kreatif yang lebih terstruktur dan berkelanjutan, memunculkan subsektor baru yang tumbuh dari potensi lokal Kukar. Menurut Dery, sertifikasi bukan sekadar formalitas, tetapi instrumen penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kredibilitas profesional. “Dari sini kita bisa kuatkan sub-sektor industri kreatif yang ada. Karena ke depan, bukan cuma skill yang dilihat, tapi juga legalitas dan pengakuan kompetensinya,” pungkasnya.
Dengan langkah tersebut, Dispora Kukar menegaskan komitmennya menjadikan pemuda sebagai motor penggerak ekonomi masa depan: berdaya saing, terampil, dan diakui secara profesional. []
Penulis: Eko Sulistiyo | Penyunting: Agnes Wiguna