Kutai Barat Juara Umum, PEDA XI Tunjukkan Kekuatan Daerah

Kutai Barat Juara Umum, PEDA XI Tunjukkan Kekuatan Daerah

PARLEMENTARIA — Capaian luar biasa Kutai Barat dalam meraih juara umum pada ajang Pekan Daerah (PEDA) XI Kalimantan Timur (Kaltim) 2025 bukan hanya soal prestasi lomba, melainkan juga cerminan dari konsistensi dan komitmen daerah dalam membangun kedaulatan pangan berbasis masyarakat. Sebagai tuan rumah, Kutai Barat mampu memadukan penyelenggaraan yang sukses dengan hasil kompetisi yang membanggakan, menjadikan ajang ini sebagai momentum kebangkitan sektor pertanian dan pangan daerah.

Lebih dari sekadar agenda rutin dua tahunan, PEDA XI terbukti menjadi forum kolaboratif antar kabupaten/kota yang mempertemukan para petani, penyuluh, nelayan, dan pemangku kebijakan dalam satu semangat: memperkuat ketahanan pangan di daerah. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, yang turut hadir pada penutupan kegiatan, Jumat (27/06/2025).

“Pertanian adalah kunci keragaman pangan, dan inilah pijakan kita menuju swasembada,” tegas Ekti. Ia menambahkan bahwa PEDA memiliki nilai strategis sebagai ruang berbagi gagasan dan praktik pertanian yang relevan serta inovatif.

Menurutnya, keberhasilan Kutai Barat memperlihatkan bahwa daerah mampu menunjukkan kekuatan dari sektor-sektor produktif seperti pertanian dan perikanan jika didukung oleh sinergi kelembagaan, teknologi tepat guna, dan partisipasi aktif masyarakat, khususnya generasi muda. Dukungan serupa disampaikan oleh Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, yang memberikan apresiasi terhadap peran seluruh pelaku pertanian dan pendamping lapangan. “Kesiapan dan semangat para pelaku pangan menjadi kunci keberhasilan PEDA XI dalam menciptakan sinergi antar daerah,” katanya.

PEDA XI juga diakui sebagai ajang yang memperkuat jejaring antarpetani dan penyuluh dalam rangka mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan. Selain menjadi ruang adu prestasi, kegiatan ini menjadi katalisator lahirnya ide-ide baru dalam pertanian modern yang ramah lingkungan dan adaptif terhadap perubahan iklim.

Usai berakhirnya ajang ini, perhatian kini tertuju pada Kabupaten Paser, yang akan menjadi tuan rumah PEDA XII. Banyak pihak berharap kegiatan selanjutnya tak hanya lebih meriah, tetapi juga menghasilkan dampak yang lebih terasa bagi kesejahteraan petani dan nelayan di seluruh Kaltim.

Ajang seperti PEDA menegaskan bahwa pembangunan pangan tidak bisa diserahkan pada satu pihak saja. Diperlukan keterlibatan lintas sektor, mulai dari akar rumput hingga pengambil kebijakan, untuk mewujudkan sistem pangan daerah yang berdaulat, berdaya saing, dan berkelanjutan. []

Penulis: Muhammaddong | Penyunting: Agnes Wiguna

Advertorial DPRD Kaltim