HUMPHREYS — Sebuah ledakan dahsyat mengguncang fasilitas produksi bahan peledak militer di Tennessee, Amerika Serikat, pada Jumat (10/10/2025) waktu setempat, menewaskan sejumlah orang dan menyebabkan beberapa lainnya dilaporkan hilang. Insiden yang terjadi di Accurate Energetic Systems, LLC di perbatasan wilayah Hickman dan Humphreys, sekitar 90 kilometer dari Nashville, memunculkan kembali kekhawatiran atas keselamatan di fasilitas industri berisiko tinggi milik sektor pertahanan AS.
Sheriff Wilayah Humphreys, Chris Davis, membenarkan adanya korban jiwa dalam ledakan tersebut. “Kami memang menemukan beberapa orang, kami dapat mengonfirmasi bahwa kami mendapati beberapa tewas,” ujar Davis dalam konferensi pers, seperti dikutip dari CNN. Meski demikian, ia menambahkan bahwa jumlah pasti korban masih dalam proses verifikasi karena kondisi lokasi yang sangat berbahaya.
Petugas darurat dari berbagai lembaga federal dan lokal telah diterjunkan ke lokasi. Namun, tim penyelamat masih belum dapat mendekat ke pusat ledakan lantaran dikhawatirkan terjadi ledakan susulan.
“Pada panggilan telepon pagi ini, kami belum bisa memastikan sejauh mana kerusakan atau cedera yang terjadi,” kata David Stewart dari Layanan Darurat Wilayah Hickman.
Otoritas setempat juga telah meminta warga untuk menjauhi kawasan tersebut demi keselamatan dan kelancaran proses evakuasi. Polisi menutup seluruh akses utama menuju lokasi pabrik dan menerapkan perimeter keamanan radius beberapa kilometer.
Ledakan itu terjadi begitu kuat hingga getarannya terasa hingga pemukiman sekitar. “Saya pikir rumah akan ambruk menimpaku,” ungkap Gentry Stover, warga sekitar, kepada Associated Press. “Saya tinggal sangat dekat dengan Accurate dan saya menyadari sekitar 30 detik setelah bangun bahwa itu pasti penyebabnya.”
Pabrik Accurate Energetic Systems diketahui memproduksi berbagai komposisi bahan peledak berkekuatan tinggi yang digunakan oleh Departemen Pertahanan AS dan industri militer domestik. Dalam laman resminya, perusahaan itu juga menyebut diri sebagai penyedia produk khusus untuk kebutuhan pertahanan nasional, termasuk bahan peledak untuk senjata, uji coba balistik, dan pelatihan militer.
Sejauh ini, penyebab pasti ledakan belum diketahui. Namun, Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF) bersama Badan Investigasi Federal (FBI) telah dikerahkan untuk melakukan penyelidikan bersama tim lokal. Insiden tersebut menambah daftar panjang kecelakaan di fasilitas industri berisiko tinggi di AS dalam satu dekade terakhir.
Para pengamat menilai, kejadian ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah federal untuk memperketat standar keselamatan di industri bahan peledak dan meninjau ulang pengawasan terhadap rantai pasokan komponen militer. Hingga Sabtu (11/10/2025) pagi waktu setempat, proses pendinginan dan pencarian korban masih berlangsung. []
Diyan Febriana Citra.