Legislator Dorong Pemerintah Siapkan Pelatihan Pemuda Kaltim

Legislator Dorong Pemerintah Siapkan Pelatihan Pemuda Kaltim

PARLEMENTARIA – Kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) diproyeksikan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah. Namun, di balik peluang tersebut, tersimpan tantangan besar yang menuntut kesiapan sumber daya manusia, khususnya generasi muda daerah. Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim menegaskan bahwa pemuda Kaltim harus mempersiapkan diri dengan matang agar mampu bersaing, berkontribusi, dan tidak hanya menjadi penonton di rumah sendiri.

Dorongan ini disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, dalam acara sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2022 tentang Kepemudaan, yang digelar di Balikpapan pada Minggu (30/06/2025). Dalam kesempatan tersebut, Sapto menekankan pentingnya peran strategis pemuda sebagai penjaga dan penggerak pembangunan daerah.

“Siapa sih yang mau menjaga Kaltim kalau bukan pemuda Kaltim? Peran serta pemuda sangat penting untuk mempersiapkan diri agar Kaltim ke depan bisa diisi oleh para pemuda Kaltim sendiri,” ujar Sapto.

Ia menjelaskan bahwa penguasaan keterampilan (skill) menjadi kunci untuk menjawab kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang. Menurutnya, pemuda tidak cukup hanya menguasai keterampilan teknis tertentu, tetapi juga perlu memiliki kemampuan beragam yang relevan dengan kebutuhan pembangunan daerah.

Sapto menyoroti fakta bahwa saat ini banyak posisi kerja strategis diisi oleh tenaga kerja dari luar Kaltim. Kondisi ini, kata dia, harus menjadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat. “Pemerintah, baik provinsi, kabupaten, maupun kota, wajib mempersiapkan ini. Jangan sampai nanti muncul kesan bahwa putra daerah tidak dilibatkan. Pemerintah harus hadir untuk menyiapkan skill yang dibutuhkan, baik untuk kebutuhan saat ini maupun di masa depan,” tegasnya.

Ia mengingatkan, peran pemuda dalam pembangunan tidak boleh berhenti pada slogan. Menurutnya, jargon semata tanpa tindakan nyata hanya akan membuat generasi muda tertinggal. Peningkatan kompetensi harus menjadi prioritas, baik melalui pendidikan formal, pelatihan vokasi, magang industri, maupun program pengembangan diri berbasis komunitas.

“Oleh karena itu, peran pemuda dalam pembangunan Kaltim wajib hukumnya. Tetapi bukan hanya sebatas slogan, melainkan harus dibarengi dengan tambahan skill-skill yang dibutuhkan, baik saat ini maupun yang akan datang,” pungkas Sapto. []

Penulis: Muhammaddong | Penyunting: Agnes Wiguna

Advertorial DPRD Kaltim