PARLEMENTARIA – Program GratisPol yang dicanangkan Gubernur Kalimantan Timur memberikan dampak signifikan pada sektor pendidikan, terutama bagi mahasiswa yang selama ini menanggung sendiri biaya kuliah per semester, baik oleh orang tua maupun mahasiswa itu sendiri.
Mahasiswa S-1 Angkatan 2025 Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Mulawarman, Nur Kholik Indrawan, menyampaikan bahwa program GratisPol sangat membantu karena dapat mengurangi beban pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) per semester. Namun, program ini masih belum menjangkau seluruh biaya UKT, terutama bagi mahasiswa golongan atas.
“Setelah menerima GratisPol ini, menurut saya beban sedikit terkurangi, cuma regulasi dari awalnya agak membingungkan. Karena awalnya mereka bilang semua terpenuhi, ternyata beberapa teman saya yang UKT-nya di golongan paling atas masih punya tanggungan. Misalnya UKT 6 juta yang dibayar cuma 5 juta, jadi mereka tetap ada tanggungan 1 juta yang awalnya dijanjikan gratis,” ujar Kholik saat ditemui di Kampus FKIP Jalan Bangris pada Jumat (21/11/2025) sore.
Kholik menjelaskan bahwa ia mengetahui program ini saat Gubernur Kaltim mengadakan kampanye dan memberikan link pendaftaran GratisPol. Namun, terdapat banyak tahapan yang harus dilalui, termasuk pemeriksaan data, sehingga ia baru diterima pada gelombang kelima.
“Awalnya saya tahu GratisPol ini dari kampanye, kemudian ada link pemberitahuan untuk daftar. Setelah mengisi, ternyata tidak langsung diterima karena ada pemeriksaan data. Kebetulan ada kesalahan data, tapi saya tidak tahu sampai golongan keempat. Setelah diperbaiki, akhirnya saya lulus di gelombang kelima,” ungkap Kholik.
Ia menambahkan bahwa program ini sangat membantu, terutama bagi mahasiswa yang harus membiayai UKT sendiri.
“Kalau untuk saya sendiri yang kuliah cari uang sendiri, sudah tidak kepikiran soal uang UKT, jadi cuma mikirin uang harian atau kebutuhan tambahan lain, tanpa ada tanggungan per semester,” jelas Kholik.
Kholik berharap di masa depan program GratisPol dapat menanggung biaya UKT sepenuhnya, tanpa hanya setengah-setengah.
“Harapan ke depannya semuanya bisa dapat 100 persen, tidak setengah-setengah seperti sekarang,” tutupnya. []
Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Agnes Wiguna

