Makna Pernyataan Prabowo: Akui Israel Setelah Palestina Merdeka

Makna Pernyataan Prabowo: Akui Israel Setelah Palestina Merdeka

JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyatakan bahwa Indonesia siap mengakui Israel apabila Palestina merdeka dalam kerangka solusi dua negara. Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam dua kesempatan berbeda di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yakni saat konferensi tingkat tinggi mengenai Solusi Dua Negara pada Senin (22/9) dan dalam debat umum pada Selasa (23/9).

“Saya ingin menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia terhadap Solusi Dua Negara di Palestina. Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui dan menjamin keselamatan dan keamanan Israel,” ujar Prabowo dalam pidatonya.

Ia menambahkan, “Hanya dengan demikianlah kita dapat mencapai perdamaian sejati: perdamaian tanpa kebencian, perdamaian tanpa kecurigaan.”

Pernyataan ini menjadi sorotan publik, mengingat Indonesia selama ini konsisten mendukung penuh kemerdekaan Palestina dan menentang agresi militer Israel di Jalur Gaza.

Peneliti kebijakan luar negeri dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Waffaa Kharisma, menilai pernyataan Prabowo perlu dicermati dengan hati-hati. Ia mengatakan bahwa dukungan Indonesia selama ini berfokus pada kemerdekaan Palestina, tanpa memasukkan narasi mengenai keamanan Israel.

“Dalam konteks sikap Indonesia selama ini, pergeseran yang dilakukan Indonesia untuk memasukkan narasi keamanan Israel itu cukup besar dan mungkin akan memberikan kesan mengikuti framing Barat,” ujar Waffaa kepada CNN Indonesia, Selasa (23/9).

Waffaa menilai bahwa pernyataan Prabowo dapat memunculkan persepsi adanya konsesi, yakni menyeimbangkan antara kemerdekaan Palestina dan keamanan Israel. Namun, ia menegaskan bahwa Israel saat ini bukanlah pihak yang membutuhkan jaminan keamanan, melainkan kekuatan dominan di Timur Tengah yang justru tengah melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

“Jadi saya pikir ini bukanlah saat yang tepat bagi Indonesia, yang sejak awal mengambil posisi non-recognition terhadap Israel, untuk tiba-tiba memasukkan narasi pengakuan,” katanya.

Ia mengingatkan agar langkah tersebut tidak dipersepsikan sebagai bentuk pembenaran terhadap agresi Israel, yang hingga kini masih melakukan serangan brutal di Gaza, memperluas permukiman di Tepi Barat, serta menyebabkan krisis kemanusiaan.

Meski begitu, Waffaa menekankan bahwa pernyataan Presiden Prabowo tetap dapat diperdebatkan apakah bertentangan atau sejalan dengan prinsip dukungan Indonesia terhadap Palestina.[]

Putri Aulia Maharani

 

Nasional