SEOUL – Korea Selatan (Korsel) resmi memulai persidangan terhadap mantan Ibu Negara Kim Keon Hee pada Rabu (24/9/2025). Kim, yang merupakan istri mantan Presiden Yoon Suk Yeol, dihadapkan pada tuduhan manipulasi saham dan praktik korupsi. Sidang perdana ini menjadi catatan sejarah, karena untuk pertama kalinya seorang mantan ibu negara di Korsel menjalani proses peradilan pidana.
Kim Keon Hee ditangkap pada Agustus lalu setelah penyidik menemukan bukti kuat keterlibatannya dalam sejumlah transaksi ilegal. Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Distrik Pusat Seoul, Kim hadir dengan pengawalan ketat. Ia mengenakan setelan gelap dengan rambut diikat ke belakang, serta terlihat mengenakan lencana berlabel narapidana 4398 di dadanya.
Proses sidang dimulai dengan konfirmasi identitas. Saat ditanya mengenai pekerjaannya, Kim menjawab singkat, “Saya menganggur.” Ia juga menolak opsi persidangan dengan juri, sebuah pilihan yang menurut pengamat hukum bisa mempercepat proses namun menimbulkan perdebatan mengenai transparansi pengadilan.
Kasus yang menjerat Kim menarik perhatian luas karena berbarengan dengan serangkaian persidangan terhadap suaminya, Yoon Suk Yeol. Yoon dimakzulkan pada Desember 2024 setelah memberlakukan status darurat militer yang menuai kontroversi dan memicu kekacauan nasional. Ia kini menghadapi dakwaan serius, termasuk pemberontakan, penyalahgunaan kekuasaan, serta pelanggaran konstitusi.
Kondisi ini membuat Korsel berada dalam situasi politik yang jarang terjadi. Untuk pertama kalinya, baik mantan presiden maupun mantan ibu negara sama-sama menghadapi proses hukum di pengadilan. Banyak kalangan menilai, fenomena tersebut mencerminkan semakin ketatnya upaya pemberantasan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan di negeri itu.
Media lokal juga menyoroti bahwa kasus ini menjadi ujian besar bagi sistem peradilan Korsel. Masyarakat menaruh harapan agar pengadilan benar-benar menegakkan hukum tanpa pandang bulu, mengingat status Kim sebagai mantan ibu negara dan kedekatannya dengan lingkaran politik elite.
Dengan jalannya sidang ini, perhatian publik akan terus tertuju pada perkembangan kasus Kim Keon Hee dan Yoon Suk Yeol. Jika terbukti bersalah, keduanya berpotensi menghadapi hukuman berat yang tidak hanya mengguncang reputasi pribadi, tetapi juga meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah politik Korea Selatan.[]
Putri Aulia Maharani