JAKARTA – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar berpulang pada Sabtu (08/11/2025) pagi. Kabar duka itu mengundang simpati luas, terutama dari kalangan tokoh politik dan pegiat hukum yang mengenang perannya dalam membangun integritas lembaga antirasuah.
Kabar wafatnya Antasari pertama kali disampaikan oleh Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum Partai Demokrat, melalui akun media sosialnya.
“Turut mengantar dengan doa kepulangan Pak Antasari Azhar ke haribaan Sang Khalik. Husnul hayat wa husnul khatimah. Lahu al-Fatihah,” tulis Anas di platform X, Sabtu siang.
Informasi yang beredar menyebutkan, Antasari meninggal dunia pukul 10.57 WIB dalam usia 72 tahun. Rencananya, almarhum akan disalatkan di Masjid Asy-Syarif BSD, Banten, usai salat Ashar, sebelum dimakamkan di San Diego Hills pada sore hari.
Antasari dikenal publik sebagai figur penegak hukum yang tegas dan berani mengambil risiko. Ia menjabat sebagai Ketua KPK pada periode 2007–2009 dan sempat menjadi sosok yang disorot karena keberaniannya menindak sejumlah pejabat tinggi negara dalam kasus korupsi besar.
Namun, perjalanan kariernya tidak selalu mulus. Pada 2009, Antasari terjerat kasus hukum yang membuatnya harus mendekam di penjara. Setelah bebas, ia memilih hidup lebih tenang dan jarang muncul di ruang publik. Meski demikian, banyak pihak tetap mengenangnya sebagai simbol ketegasan dalam penegakan hukum.
Beberapa kalangan hukum menilai Antasari sebagai tokoh yang berperan penting dalam memperkuat fondasi kelembagaan KPK di masa awal berdirinya.
“Beliau memiliki komitmen tinggi terhadap pemberantasan korupsi. Banyak sistem dan mekanisme internal KPK yang diperkuat pada masa kepemimpinannya,” ujar salah satu mantan penyidik KPK yang enggan disebut namanya.
Ucapan duka dan penghormatan mengalir di berbagai lini media sosial. Sejumlah tokoh hukum, politisi, hingga masyarakat umum menuliskan doa dan kenangan terhadap sosok yang dianggap berani melawan arus dalam menjalankan tugas.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak keluarga mengenai penyebab wafatnya Antasari Azhar. Namun, sejumlah kolega menyebut almarhum sempat mengalami penurunan kondisi kesehatan dalam beberapa bulan terakhir.
Kepergian Antasari meninggalkan duka mendalam bagi dunia hukum Indonesia. Bagi sebagian kalangan, ia tetap dikenang sebagai figur yang membuka babak baru dalam sejarah pemberantasan korupsi di Tanah Air. []
Diyan Febriana Citra.

