JAKARTA — Aksi unjuk rasa para pengemudi ojek online kembali mewarnai kawasan pusat pemerintahan di Jakarta. Kamis (20/11/2025), ribuan pengemudi yang tergabung dalam Forum Diskusi Transportasi Driver Online Indonesia (FDTOI) memenuhi Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, untuk menyuarakan keluhan yang mereka anggap tak kunjung ditangani pemerintah.
Sejak pagi, rombongan massa mulai bergerak dari arah Kedutaan Besar Amerika Serikat menuju Patung Kuda. Mereka mengenakan atribut khas, mulai dari jaket aplikator hingga bendera komunitas. Spanduk-spanduk berisi kritik dan tuntutan juga dibawa setinggi dada. Sepanjang perjalanan menuju titik aksi, perwakilan komunitas bergantian berorasi, menyampaikan persoalan yang selama ini dirasakan pengemudi. Banyak di antaranya menilai kebijakan transportasi berbasis aplikasi masih timpang dan tidak berpihak pada para driver.
Komunitas ojol dari berbagai daerah turut hadir meramaikan aksi, mulai dari Medan, Banyuwangi, Surabaya, hingga sejumlah wilayah di Jawa Timur. Mereka bergerak bersama hingga mencapai kawasan seberang BSI Tower. Kehadiran massa dari luar kota menunjukkan bahwa isu yang diangkat bukan semata persoalan Jakarta, melainkan problem nasional yang dirasakan banyak pengemudi di berbagai daerah.
Titik aksi dipusatkan di Jalan Medan Merdeka Selatan mengarah ke Gambir. Untuk menjaga kelancaran, polisi menutup akses jalan sepanjang kawasan tersebut. Akibatnya, lalu lintas di sekitar lokasi tersendat sehingga masyarakat diarahkan untuk memilih rute alternatif.
Salah satu spanduk besar yang dibawa massa berisi empat tuntutan utama dalam aksi yang mereka sebut sebagai “Aksi Ojol Jilid II”. Tuntutan tersebut meliputi: regulasi antar makanan dan barang ojol, kenaikan tarif layanan penumpang ojol, tarif bersih yang adil untuk taksi online (ASK), serta dorongan untuk pembentukan undang-undang transportasi online Indonesia. Bagi para pengemudi, empat tuntutan itulah inti masalah yang mendesak untuk diselesaikan demi keadilan pendapatan serta kepastian hukum dalam bekerja.
Di sisi pengamanan, Polres Metro Jakarta Pusat menyatakan telah menurunkan lebih dari seribu personel untuk mengawal aksi. Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, menyebut jumlah personel mencapai 1.082 orang. Ia meminta masyarakat untuk sementara menghindari area Jalan Medan Merdeka Selatan agar tidak terjebak kepadatan lalu lintas.
Aksi ini menjadi salah satu dari tiga kegiatan demonstrasi yang berlangsung di Jakarta Pusat pada hari yang sama. Situasi tersebut membuat aparat perlu bekerja lebih keras mengatur arus kendaraan dan memastikan kegiatan berlangsung aman. Meski demikian, hingga siang hari aksi berjalan tertib tanpa insiden berarti. []
Diyan Febriana Citra.

