Mentan Amran Kirim Bantuan Sumatra via KRI Banda Aceh

Mentan Amran Kirim Bantuan Sumatra via KRI Banda Aceh

Bagikan:

JAKARTA – Upaya penanganan darurat bagi warga terdampak banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kembali diperkuat melalui pendistribusian bantuan pangan berskala besar. Pada Jumat (05/12/2025) dini hari, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman hadir langsung di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, untuk memastikan seluruh bantuan dari program Kementan Peduli Bencana diberangkatkan tanpa hambatan.

Mentan tiba sekitar pukul 05.35 WIB dan meninjau 207 truk yang mengangkut bahan pangan serta perlengkapan darurat lain sebelum dipindahkan ke KRI Banda Aceh 593. Kapal tersebut menjadi armada utama yang akan membawa bantuan menuju sejumlah pelabuhan di wilayah terdampak. Kehadiran Amran di dermaga, menurutnya, merupakan langkah penting untuk memastikan setiap bantuan yang disiapkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan para korban.

“Kami mengecek langsung di lapangan apa kebutuhan masyarakat. Ternyata yang dibutuhkan adalah makanan siap saji, karena beras sudah cukup,” ujar Amran.

Ia menjelaskan bahwa kapal TNI AL akan menempuh rute distribusi bertahap, dimulai dari Padang, kemudian Sumatera Utara, sebelum berlabuh di Aceh. Titik-titik distribusi di tiga provinsi tersebut akan ditentukan berdasarkan koordinasi dengan BNPB dan pemerintah daerah, guna memastikan bantuan mencapai lokasi yang benar-benar membutuhkan.

Sehari sebelumnya, Kementerian Pertanian juga telah mengirimkan bantuan darurat menggunakan pesawat Hercules, yang langsung diserahkan kepada BNPB setibanya di Aceh. Bantuan tersebut mencakup makanan siap konsumsi, mi instan, sosis, susu, air mineral, minyak goreng, beras, serta genset untuk mendukung wilayah yang mengalami pemadaman listrik dan terisolasi akibat banjir.

Menurut Amran, seluruh bantuan merupakan hasil sinergi antara mitra strategis, pelaku usaha, dan para pegawai Kementerian Pertanian. Program Kementan Peduli Bencana yang mereka dukung disebutnya sebagai wujud gotong-royong dalam kondisi darurat.

“Ini adalah bantuan yang diberikan oleh seluruh mitra strategis, pengusaha, dan pegawai Kementerian Pertanian. Kami bertanggung jawab sampai di tujuan. Jangan sampai ada yang disalahgunakan. Ini amanah,” tegasnya.

Total bantuan yang diberangkatkan hingga hari ini mencapai nilai Rp34,8 miliar, bagian dari keseluruhan paket bantuan sebesar Rp75 miliar yang telah dihimpun. Amran memastikan bahwa penyaluran tambahan akan terus dilakukan mengikuti laporan terbaru dari daerah yang terdampak. Ia menegaskan bahwa percepatan distribusi menjadi prioritas, sehingga setiap permintaan daerah harus dipenuhi segera tanpa menunggu proses administrasi panjang.

Ia mencontohkan bagaimana permintaan dari Wakil Gubernur Aceh langsung ditindaklanjuti. “Kemarin Wagup Aceh telepon minta minyak goreng dan beras. Hari itu juga kami langsung telepon Bulog dan Bapanas. Dua ribu kilo minyak goreng langsung dikeluarkan, suratnya menyusul. Di Lhokseumawe minta seratus ton, keluarkan dulu. Ini darurat,” ujarnya.

Selain bantuan dari mitra dan pegawai, pemerintah juga menyalurkan 44 ribu ton beras serta 6 ribu ton minyak goreng sebagai dukungan tanggap darurat. Amran menegaskan bahwa seluruh bantuan dipastikan tiba dan dibagikan sebagaimana jumlah yang telah ditetapkan.

“Supaya bantuan saudara-saudara kita ini sampai sesuai jumlah yang disampaikan. Ini tabungan akhirat, amanah. Kami kawal sampai naik kapal, sampai masuk ke BNPB, sampai berita acara diterima,” katanya.

Dalam pernyataannya, Amran kembali menegaskan bahwa seluruh bantuan merupakan wujud solidaritas untuk masyarakat terdampak bencana. “Ini tabungan akhiratnya saudara-saudara kita. Bantuan kami yakinkan tiba dengan jumlah seperti yang disampaikan semula, yaitu Rp75 miliar,” tegasnya. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Hotnews Nasional