Menteri Brian Dorong Kampus Fokus pada Riset Terapan

Menteri Brian Dorong Kampus Fokus pada Riset Terapan

JAKARTA – Perguruan tinggi di Indonesia kini dituntut tidak hanya menjadi pusat ilmu pengetahuan, tetapi juga motor penggerak inovasi yang langsung bermanfaat bagi dunia usaha dan masyarakat. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menegaskan pentingnya riset terapan yang bisa diimplementasikan di sektor industri dan memiliki dampak ekonomi nyata.

Dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (04/10/2025), Menteri Brian menyampaikan bahwa riset tidak cukup berhenti pada publikasi ilmiah. Hasil penelitian, kata dia, harus dapat diproduksi ulang (replicable), terukur, dan mampu masuk ke pasar. “Setidaknya kita punya marketplace sendiri yang pro terhadap produk Indonesia,” ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah siap mendukung pendanaan riset dengan syarat ada jaminan bahwa hasil penelitian benar-benar dipakai oleh dunia industri. “Kita perlu sama-sama riset. Dana riset bisa dari kementerian, tapi harus ada jaminan bahwa hasilnya terpakai,” tegasnya.

Dorongan pemerintah ini merupakan bagian dari strategi meningkatkan daya saing Indonesia di tengah kompetisi global. Perguruan tinggi dianggap memiliki posisi strategis karena menjadi ruang lahirnya inovasi. Jika inovasi tersebut mampu diserap industri, maka perguruan tinggi tidak hanya menjadi pusat akademik, tetapi juga katalis ekonomi nasional.

Lebih jauh, Brian menekankan perlunya memperkuat pendekatan interdisipliner dalam pendidikan tinggi. Menurutnya, penguasaan Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) tetap penting, tetapi harus dipadukan dengan wawasan bisnis, kebijakan publik, dan kajian sosial humaniora.

“Mahasiswa teknik perlu juga memahami ekosistem kebijakan dan pasar. Jadi tidak hanya membuat, tapi juga bisa memengaruhi dan mendorong pemanfaatannya,” kata Brian.

Konsep ini diyakini akan membuat inovasi dari kampus lebih cepat diterima oleh masyarakat. Inovasi bukan hanya soal menciptakan teknologi baru, melainkan juga tentang bagaimana teknologi itu dapat digunakan secara luas dan berkelanjutan.

Selain itu, pemerintah berharap kolaborasi antara kampus, industri, dan pemerintah dapat mempercepat proses industrialisasi nasional. Dengan riset yang terarah, Indonesia bisa menghasilkan produk-produk unggulan yang tidak bergantung pada impor dan memiliki nilai jual tinggi di pasar global.

Brian menegaskan, penguatan pendidikan STEM dengan sentuhan sosial dan ekonomi akan mendorong lahirnya gagasan baru yang relevan dengan kebutuhan bangsa. “Dengan begitu, perguruan tinggi bisa memainkan peran nyata dalam menjawab tantangan industrialisasi nasional,” pungkasnya. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional