JAKARTA – Sebuah insiden kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Letjen S. Parman, Jakarta Barat, Selasa pagi (05/08/2025). Peristiwa ini melibatkan satu unit minibus yang menabrak separator jalan di sekitar Gerbang Slipi 2.
Kepolisian melalui akun X resmi @TMCPoldaMetro melaporkan bahwa kecelakaan terjadi pada pagi hari saat arus lalu lintas mulai padat. “Kecelakaan tunggal dialami sebuah minibus menabrak separator jalan di Jl. Letjend S. Parman tepatnya samping Gerbang Slipi 2,” tulis TMC Polda Metro Jaya.
Saat ini, petugas dari kepolisian lalu lintas dan Dinas Perhubungan telah berada di lokasi kejadian untuk mengevakuasi kendaraan yang menabrak pembatas jalan tersebut. Laporan juga menyebutkan bahwa lalu lintas di sekitar lokasi masih dapat dilalui, meskipun laju kendaraan sedikit melambat karena proses evakuasi yang sedang berlangsung.
“Saat ini sudah dalam penanganan petugas, diimbau bagi masyarakat agar hati-hati bila melintas,” lanjut pernyataan TMC Polda Metro.
Dalam foto yang dibagikan oleh akun resmi TMC, terlihat kendaraan minibus dalam posisi menabrak separator dengan bagian depan kendaraan yang mengalami kerusakan. Sementara itu, petugas berseragam tampak mengatur arus lalu lintas dan memandu kendaraan lainnya agar tidak menambah kemacetan di lokasi.
Tidak dijelaskan secara rinci penyebab kecelakaan, namun peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi para pengendara akan perlunya kehati-hatian saat berkendara, terutama di ruas jalan padat seperti Jalan Letjen S. Parman yang merupakan salah satu jalur utama di Jakarta Barat.
Minimnya jarak pandang, kelelahan pengemudi, hingga kecepatan yang tidak terkontrol kerap menjadi penyebab kecelakaan tunggal, terlebih ketika kendaraan kehilangan kendali dan menabrak median jalan atau pembatas.
Kepolisian mengimbau agar pengemudi selalu dalam kondisi prima sebelum mengemudi, mematuhi batas kecepatan yang ditentukan, serta tidak menggunakan ponsel saat mengendarai kendaraan.
Meskipun tidak ada laporan korban jiwa dalam insiden ini, kehadiran petugas di lokasi sangat membantu dalam mengendalikan situasi dan mencegah terjadinya kemacetan parah di sekitar titik kejadian. Upaya cepat ini juga mengurangi risiko kecelakaan lanjutan akibat hambatan di jalur.
Kecelakaan seperti ini menjadi pelajaran penting akan tanggung jawab dan kedisiplinan dalam berlalu lintas, khususnya di kota metropolitan yang lalu lintasnya padat dan penuh tantangan setiap harinya. []
Diyan Febriana Citra.