JAKARTA — Polda Metro Jaya resmi menggelar Operasi Patuh Jaya 2025 mulai Senin (14/07/2025) hingga dua pekan ke depan. Operasi ini menjadi langkah strategis untuk membentuk budaya berlalu lintas yang lebih tertib di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang bersifat mandiri kewilayahan, di mana setiap polda melaksanakan operasi serupa secara serempak. Pihaknya melibatkan kolaborasi lintas institusi dengan total 2.938 personel gabungan dari Polri, TNI, dan unsur pemerintah daerah.
“Ini adalah operasi rutin tahunan mandiri kewilayahan, artinya di tiap-tiap polda dilakukan operasi patuh. Kemudian kita lihat ini kolaborasi antara Polri, TNI, dan stakeholder lainnya dari pemda,” jelas Karyoto usai memimpin Apel Gelar Pasukan di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Tujuan utama dari operasi ini adalah menciptakan kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas atau kamseltibcarlantas. Dengan pendekatan edukatif dan represif secara terukur, diharapkan pengendara lebih menyadari pentingnya mematuhi aturan demi keselamatan bersama.
Polisi mengingatkan pengendara pribadi untuk memastikan kelengkapan dokumen kendaraan sebelum berkendara. Selain itu, masyarakat diimbau tidak memaksakan diri mengemudi saat kondisi fisik tidak prima, demi menghindari risiko kecelakaan.
Selain pengawasan terhadap kendaraan pribadi, aparat juga bekerja sama dengan Dinas Perhubungan untuk mengawasi angkutan umum. Pemeriksaan dilakukan secara acak di beberapa ruas jalan tertentu guna menjamin keamanan dan kelayakan operasional kendaraan yang mengangkut banyak penumpang.
“Tidak setiap jalan di arteri kita tutup, tidak. Jalan-jalan tertentu, ruas-ruas tertentu kita lakukan random sampling, karena kepolisian ada di wilayah polda dan polres,” ujar Karyoto.
Dalam pelaksanaannya, Operasi Patuh Jaya tidak hanya mengejar penindakan pelanggaran, tetapi juga meningkatkan kepatuhan berkendara melalui pendekatan persuasif. Edukasi akan menjadi bagian penting dari operasi ini.
Harapannya, setelah 14 hari pelaksanaan, akan terjadi peningkatan kedisiplinan serta penurunan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas secara signifikan. Karyoto menekankan bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama, dan keterlibatan aktif masyarakat sangat dibutuhkan agar tujuan operasi ini tercapai optimal. []
Diyan Febriana Citra.