Pasar Gaplok Terbakar, Dua Kios dan Pos Polisi Hangus

Pasar Gaplok Terbakar, Dua Kios dan Pos Polisi Hangus

JAKARTA — Insiden kebakaran kembali menghanguskan bagian dari salah satu sentra perdagangan rakyat di ibu kota. Dua unit kios pedagang serta sebuah pos polisi yang berada di sekitar area Pasar Gaplok, Jalan Kembang Sepatu, Senen, Jakarta Pusat, dilalap si jago merah pada Senin (28/07/2025) dini hari.

Peristiwa ini mengungkap persoalan mendasar tentang lemahnya sistem keamanan listrik dan pengawasan instalasi di kawasan pasar-pasar tradisional yang padat dan penuh dengan material mudah terbakar.

Kobaran api mulai terlihat sekitar dini hari dan dengan cepat membesar karena banyaknya bahan yang mudah terbakar di dalam kios. Api tidak hanya membakar dua kios, tetapi juga menjalar ke pos polisi yang berdekatan dengan area pasar.

“Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran, meski diduga kuat bersumber dari korsleting listrik di salah satu kios,” ujar petugas di lokasi.

Petugas dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat segera dikerahkan ke lokasi. Mereka berjibaku memadamkan api selama beberapa waktu untuk mencegah penyebaran kebakaran ke bangunan lain.

“Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan atau Gulkarmat yang tiba di lokasi langsung berjibaku memadamkan api,” terang sumber lapangan.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, insiden ini menambah daftar panjang kasus kebakaran yang terjadi di area pasar tradisional, terutama di wilayah padat seperti Jakarta Pusat. Dalam kasus ini, dua unit kios milik pedagang dan satu kantor pos polisi dilaporkan hangus terbakar.

Kondisi ini memperlihatkan bahwa pengawasan terhadap keamanan instalasi listrik di pusat-pusat ekonomi rakyat masih jauh dari memadai. Padahal, pasar seperti Pasar Gaplok merupakan tempat penghidupan bagi banyak pedagang kecil dan pekerja informal yang menggantungkan hidupnya dari aktivitas harian di sana.

Minimnya pemeliharaan sistem kelistrikan, penggunaan alat listrik tak standar, dan kepadatan bangunan menjadi kombinasi yang memicu risiko kebakaran tinggi di kawasan tersebut. Apalagi, banyak kios yang aktif sejak dini hari hingga malam hari dengan penggunaan listrik tanpa jeda.

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi otoritas terkait untuk segera memperketat inspeksi instalasi listrik, memperbarui standar keselamatan, dan menyediakan pelatihan pencegahan kebakaran bagi pedagang.

Tanpa langkah konkret, kebakaran semacam ini akan terus mengancam tidak hanya mata pencaharian para pedagang kecil, tetapi juga keselamatan umum di kawasan perdagangan padat penduduk. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional