Pemerintah Fokus Bangun Infrastruktur Irigasi untuk Wujudkan Swasembada Pangan

Pemerintah Fokus Bangun Infrastruktur Irigasi untuk Wujudkan Swasembada Pangan

JAKARTA – Menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, arah pembangunan infrastruktur nasional kembali menegaskan fokus pada ketahanan pangan. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menekankan bahwa program irigasi ditempatkan sebagai prioritas utama karena menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat dan menjadi fondasi target swasembada pangan.

Dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Jumat (03/10/2025), Dody mengakui realisasi anggaran memang masih melambat. Namun, ia memastikan proyek-proyek fisik tetap berjalan sejalan dengan instruksi Presiden agar pembangunan tidak tertahan akibat proses administrasi keuangan.

“Ya, karena dari sisi penyerapan anggaran memang agak lambat. Namun, dari prognosis kita hingga akhir Desember 2025, capaian pembangunan bisa 90% lebih,” ujarnya.

Untuk proyek irigasi, pemerintah telah menyiapkan dana awal Rp1 triliun, meski keseluruhan anggaran belum cair. “Irigasi itu yang paling utama, karena impres pertama Presiden adalah swasembada pangan. Itu yang kita dorong pertama kali, bahkan sebelum ada uangnya pun,” tegas Dody.

Kementerian PU saat ini menggarap 15 bendungan yang masih dalam tahap konstruksi dan ditargetkan selesai sebelum 2029. Jika rampung, bendungan-bendungan ini akan mengairi 184.515 hektare lahan. Dampaknya, luas tanam diharapkan naik dari 277.775 hektare menjadi 483.163 hektare. Dengan ketersediaan air irigasi berkelanjutan, produktivitas panen juga diproyeksikan melonjak dari 1,4 juta ton/ha menjadi 2,3 juta ton/ha.

“Pembangunan bendungan harus dibarengi pembangunan saluran konektivitas dan rehabilitasi jaringan irigasi. Dengan suplai irigasi yang terus berkelanjutan, harapannya air bisa mengalir ke sawah-sawah sehingga produktivitas petani juga meningkat, petani semakin sejahtera,” jelasnya.

Upaya ini merupakan bagian dari program strategis Asta Cita yang menekankan pentingnya swasembada pangan. Dengan sistem irigasi yang lebih modern, pemerintah ingin mengurangi ketergantungan petani pada tadah hujan, sekaligus meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 150% menjadi 262% sehingga skala panen bisa mencapai dua hingga tiga kali dalam setahun.

Dody juga menyinggung perjalanan panjang pembangunan bendungan di Indonesia. Sejak 1902 hingga 2014, tercatat 187 bendungan dibangun. Pada periode 2015–2024, terdapat 53 bendungan baru yang telah selesai dan kini melayani irigasi di 67 daerah. Beberapa di antaranya berada di Aceh, Sumut, Sumsel, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Nusa Tenggara Timur. Total, bendungan yang sudah beroperasi tersebut mampu menyediakan air bagi 310.170 hektare lahan pertanian.

Dengan capaian yang ada, Kementerian PU berharap integrasi bendungan dan jaringan irigasi semakin memperkuat ketahanan pangan nasional. Selain mendorong produktivitas, langkah ini juga diharapkan meningkatkan kesejahteraan petani di berbagai wilayah. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional