JAKARTA – Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan mulai mengambil langkah tegas dalam menata kawasan Barito. Para pedagang di kawasan tersebut diimbau segera mengosongkan kios mereka sebelum akhir Oktober 2025. Langkah ini merupakan bagian dari rencana besar pemerintah untuk merelokasi para pelaku usaha kecil dan menengah ke Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, yang telah selesai dibangun dan siap digunakan.
Kepala Seksi KUKM Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (PPKUKM) Jakarta Selatan, Edi Margono, menjelaskan bahwa proses pembangunan sentra baru tersebut hampir rampung seluruhnya.
“Sebanyak 125 kios baru telah selesai dibangun, dengan progres sarana pendukung mencapai 90%. Kita sudah berencana, insyaallah pada Oktober ini seluruh pedagang sudah bisa pindah secara keseluruhan,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Jumat (17/10/2025).
Pemkot Jakarta Selatan menegaskan bahwa proses relokasi ini dilakukan secara bertahap dengan pendampingan dari petugas Sudin PPKUKM. Para pedagang yang sebelumnya menempati lokasi sementara (Loksem) JS 25, JS 26, JS 30, dan JS 96 akan menjadi prioritas pertama untuk menempati kios di tempat baru tersebut. Pemerintah menargetkan pengosongan area Barito dilakukan pada 21–23 Oktober 2025.
“Pada 21, 22, 23 Oktober mereka sudah harus mengosongkan kios di Barito. Pemerintah Kota Jakarta Selatan dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen mendukung pelaku UMKM agar tetap eksis berdagang,” kata Edi.
Kawasan Barito yang selama ini dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan hewan peliharaan dan kuliner di Jakarta Selatan memang sudah lama direncanakan untuk direvitalisasi. Padatnya area, keterbatasan lahan parkir, serta kondisi fasilitas yang menua menjadi alasan utama penataan kembali kawasan tersebut. Melalui proyek relokasi ini, pemerintah ingin menghadirkan lingkungan berdagang yang lebih tertib, higienis, dan representatif.
Pada Jumat pagi, sejumlah pedagang dari Loksem JS 96 bersama pejabat Sudin PPKUKM meninjau langsung Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung. Mereka memeriksa kondisi bangunan baru, menilai fasilitas, serta melihat kesiapan kios di Blok A yang akan segera digunakan.
Edi menambahkan, relokasi ini tidak hanya bertujuan mempercantik kawasan, tetapi juga memberi nilai tambah bagi pedagang. Fasilitas di sentra baru disebut lebih modern, lengkap dengan area parkir luas, sistem drainase tertata, dan ruang usaha yang lebih layak. Pemerintah berharap langkah ini menjadi awal kebangkitan baru bagi pelaku UMKM di wilayah Jakarta Selatan.
“Kita ingin para pedagang tetap bisa berjualan dengan nyaman dan usaha mereka semakin berkembang. Relokasi ini bukan bentuk penggusuran, tetapi upaya pemerintah memberikan tempat yang lebih baik,” tegasnya.
Dengan rampungnya pembangunan sentra baru tersebut, wajah kawasan Barito akan berubah. Diharapkan, penataan ini tidak hanya menghidupkan kembali aktivitas ekonomi, tetapi juga menciptakan lingkungan kota yang lebih tertib dan ramah bagi masyarakat. []
Diyan Febriana Citra.