JAKARTA — Suasana malam di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, mendadak berubah mencekam pada Minggu (19/10/2025), ketika seorang perempuan muda tewas tersambar kereta commuter line (KRL). Korban diketahui bernama Reni (26), warga asal Pandeglang, Banten, yang sedang hamil muda.
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB di perlintasan rel dekat permukiman padat. Menurut keterangan warga, korban tengah menunggu ojek online bersama seorang temannya. Saat kereta jurusan Bogor–Jakarta melintas, Reni diduga berdiri terlalu dekat dengan jalur rel hingga akhirnya tersambar dengan keras.
“Awalnya dia mau nungguin ojek online bersama temennya. Mungkin dia terlalu turun, akhirnya kesamber. Yang satu masih di atas,” ujar Jamal, salah satu saksi mata di lokasi kejadian.
Jamal menuturkan, saat kejadian korban tampak memegang ponsel dan diduga tidak menyadari laju kereta yang datang dari arah Bogor menuju Jakarta.
“Katanya mau pergi ke mana gitu, nungguin ojek online. Yang ketabrak lagi pegang ponsel,” tambahnya.
Benturan keras membuat korban terpental beberapa meter. Petugas keamanan KRL dan warga sekitar langsung berhamburan ke lokasi. Namun, nyawa korban tidak tertolong. Ia mengalami luka berat di bagian kepala dan kaki.
“Lukanya di belakang kepala sama kakinya setengah tidak ada,” kata Jamal.
Tak lama setelah kejadian, petugas Polsek Tebet dan tim identifikasi Polres Metro Jakarta Selatan tiba di tempat kejadian untuk melakukan olah TKP. Jalur rel sempat ditutup sementara selama proses evakuasi berlangsung. Jasad korban kemudian dibawa ke RSCM Jakarta untuk keperluan visum.
Kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kronologi pasti peristiwa tersebut. Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda tindak kekerasan. Namun, insiden ini kembali menyoroti lemahnya kesadaran keselamatan di sekitar jalur rel, terutama di kawasan padat penduduk yang perlintasannya tidak memiliki pagar pengaman.
Tragedi ini menambah daftar panjang korban jiwa akibat kelalaian di area perlintasan kereta. Meski pihak PT KAI Commuter dan aparat kerap mengingatkan warga untuk menjaga jarak aman, banyak masyarakat yang masih abai terhadap bahaya di sekitar rel.
Pemerhati transportasi publik menilai perlunya upaya serius dari pemerintah daerah untuk menambah rambu peringatan serta melakukan edukasi berkelanjutan. Sebab, sekadar imbauan tak cukup menghentikan kebiasaan berisiko yang kerap memakan korban di jalur kereta api perkotaan. []
Diyan Febriana Citra.