JAKARTA — PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) miliknya mulai 1 Juli 2025. Kenaikan harga ini berlaku untuk seluruh wilayah operasional, termasuk DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Harga BBM jenis Pertamax kini dijual seharga Rp12.500 per liter, naik Rp400 dari sebelumnya yang berada di angka Rp12.100 per liter per 26 Juni 2025. Sementara Pertamax Turbo melonjak dari Rp13.050 menjadi Rp13.500 per liter, dan Pertamax Green 95 meningkat dari Rp12.800 menjadi Rp13.250 per liter.
Kenaikan juga terjadi pada Dexlite, yang kini dijual Rp13.320 per liter dari harga sebelumnya Rp12.740. Sedangkan Pertamina Dex naik dari Rp13.200 menjadi Rp13.650 per liter.
Meski demikian, harga BBM bersubsidi tidak mengalami perubahan. Pertalite tetap dijual dengan harga Rp10.000 per liter, dan solar subsidi masih dibanderol Rp6.800 per liter.
Berikut daftar lengkap harga BBM Pertamina per 1 Juli 2025 di wilayah tertentu:
• Pertalite: Rp10.000 per liter
• Pertamax: Rp12.500 per liter
• Pertamax Turbo: Rp13.500 per liter
• Pertamax Green 95: Rp13.250 per liter
• Dexlite: Rp13.320 per liter
• Pertamina Dex: Rp13.650 per liter
Pihak Pertamina belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait alasan di balik penyesuaian harga tersebut. Namun, pengamat energi menilai bahwa dinamika harga minyak dunia, serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah, termasuk potensi gangguan distribusi di Selat Hormuz akibat konflik Iran-Israel, menjadi salah satu pemicu naiknya harga energi global.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bahkan sempat meminta masyarakat agar mendoakan kondisi global tetap stabil agar harga BBM tidak melonjak akibat dampak dari konflik internasional.
Sejumlah pihak berharap Pertamina tetap menjaga transparansi dalam penyesuaian harga BBM, mengingat bahan bakar merupakan komponen penting dalam aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat.[]
Putri Aulia Maharani