JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mempertegas arah diplomasi pertahanan Indonesia dengan menerima kunjungan kehormatan Jenderal Xu Xieqiang, Kepala Departemen Pengembangan Peralatan Komisi Militer Pusat Republik Rakyat Tiongkok. Pertemuan berlangsung dalam suasana penuh kehangatan di kediaman pribadi Presiden Prabowo, Selasa (05/08/2025).
Informasi mengenai pertemuan ini dibagikan melalui akun Instagram resmi @presidenrepublikindonesia. Tujuh foto yang diunggah memperlihatkan momen-momen akrab antara Prabowo dan Jenderal Xu, mulai dari jamuan makan malam hingga pemberian cenderamata khas Indonesia berupa keris.
“Presiden menerima Kepala Departemen Pengembangan Peralatan Komisi Militer Pusat Republik Rakyat Tiongkok, Jenderal Xu Xieqiang, dalam kunjungan kehormatannya ke Indonesia,” demikian keterangan unggahan tersebut, sebagaimana dilihat Rabu (06/08/2025).
Dalam pertemuan itu, Prabowo tampil mengenakan batik biru bercorak cokelat keemasan, sementara tamunya mengenakan batik bernuansa biru keunguan, menunjukkan sentuhan budaya lokal dalam pertemuan diplomatik tingkat tinggi.
Tidak hanya bersifat seremonial, pertemuan tersebut juga membahas agenda strategis yang menyangkut masa depan kerja sama pertahanan kedua negara, terutama dalam bidang teknologi militer.
“Dalam jamuan makan malam yang berlangsung hangat di kediaman pribadi presiden, keduanya berdiskusi mengenai penguatan teknologi militer yang menjadi fokus utama departemen tersebut,” jelas keterangan resmi dari akun tersebut.
Pihak pemerintah Indonesia menilai kunjungan ini sebagai bagian dari upaya memperdalam kemitraan strategis dengan Tiongkok, khususnya dalam pengembangan teknologi pertahanan dan transfer ilmu industri militer.
“Kunjungan ini juga merefleksikan komitmen Indonesia dan Tiongkok dalam mendorong kemandirian industri pertahanan nasional serta meningkatkan daya saing di tingkat global melalui kerja sama strategis dan alih teknologi,” tulis pernyataan yang sama.
Kunjungan Jenderal Xu menjadi sorotan karena berlangsung di tengah upaya Indonesia memperkuat sistem pertahanannya secara mandiri, sekaligus menjaga keseimbangan dalam hubungan luar negeri dengan berbagai negara besar di dunia. Di sisi lain, pendekatan personal melalui diplomasi budaya seperti pemberian keris menjadi simbol hubungan yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga emosional dan historis.
Dengan semakin terbukanya kerja sama bilateral, penguatan industri pertahanan nasional tampaknya akan menjadi pilar penting dalam kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. []
Diyan Febriana Citra.