Pesawat Sipil Langgar Zona, Jet Tempur AS Tembakkan Suar

Pesawat Sipil Langgar Zona, Jet Tempur AS Tembakkan Suar

WASHINGTON — Sebuah jet tempur milik Angkatan Udara Amerika Serikat dikerahkan untuk melakukan pencegatan terhadap sebuah pesawat sipil yang nekat melintas di atas kawasan udara terbatas yang mengelilingi Trump National Golf Club di Bedminster, New Jersey, Minggu (03/08/2025) waktu setempat. Saat kejadian, Presiden Donald Trump tengah berada di lokasi tersebut.

Insiden ini kembali menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap aturan penerbangan, terutama di area dengan pembatasan khusus atau Temporary Flight Restriction (TFR) yang diberlakukan untuk menjamin keamanan presiden dan fasilitas vital negara.

Menurut keterangan resmi dari Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD), jet tempur segera diterbangkan setelah radar mendeteksi adanya pelanggaran zona terlarang. Pesawat sipil tersebut tidak memiliki izin untuk memasuki wilayah udara yang sedang dibatasi karena kehadiran kepala negara. “Jet tempur segera diterbangkan untuk melakukan identifikasi visual dan memberikan peringatan,” ujar NORAD.

Dalam prosedur standar pengamanan wilayah udara, jet tempur melepaskan flare atau suar sebagai sinyal visual peringatan kepada pilot pesawat sipil.

“Suar tersebut mungkin terlihat dari daratan, namun cepat padam dan tidak menimbulkan bahaya,” tegas pihak NORAD dalam keterangan tertulisnya.

Insiden pelanggaran ini bukanlah yang pertama terjadi di wilayah Bedminster. NORAD menyatakan bahwa kejadian tersebut merupakan yang kedua pada hari yang sama dan menjadi bagian dari lima pelanggaran zona udara yang tercatat sepanjang akhir pekan.

Sejak Donald Trump menjalani masa jabatan keduanya sebagai Presiden AS pada Januari lalu, zona udara terbatas di lokasi yang ia kunjungi semakin sering dilanggar oleh pesawat sipil. Salah satu insiden serupa juga sempat terjadi pada Maret lalu di wilayah resor pribadi Trump, Mar-a-Lago, Florida.

Meski insiden kali ini tidak sampai menyebabkan insiden lebih serius, NORAD mengingatkan bahwa pelanggaran semacam ini tidak dapat ditoleransi.

“Mematuhi protokol wilayah udara terbatas FAA adalah kewajiban yang tak bisa ditawar,” ujar seorang juru bicara NORAD. Mereka juga mengimbau seluruh pilot penerbangan umum untuk secara rutin memantau Notice to Airmen (NOTAM) dari FAA guna menghindari zona terbatas.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Gedung Putih mengenai insiden tersebut, termasuk apakah penerbangan sipil yang melanggar akan dikenai sanksi.

Tindakan cepat NORAD yang mengerahkan jet tempur F-16 tersebut menjadi bukti bahwa keamanan udara tetap menjadi prioritas tinggi, terlebih dalam konteks situasi politik dan pengamanan presiden aktif. NORAD menegaskan, setiap pelanggaran akan ditindak dengan prosedur yang telah ditetapkan demi menjamin keselamatan semua pihak. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Internasional