JAKARTA — Cuaca ekstrem kembali menimbulkan petaka di Ibu Kota. Hujan deras disertai petir pada Rabu (22/10/2025) malam menyebabkan kebakaran hebat di kawasan padat penduduk, Jalan Keagungan, RT 05 RW 04, Kelurahan Keagungan, Tamansari, Jakarta Barat.
Kebakaran itu melanda tiga bangunan, termasuk dua tempat usaha warga. Petugas pemadam kebakaran menyebut sambaran petir menjadi penyebab awal munculnya api.
“Diduga kebakaran ini akibat faktor alam, karena ada petir dan angin yang cukup besar menyambar salah satu bangunan kosong, jadi timbul penyalaan,” kata Komandan Rescue Gulkarmat Sektor Tamansari, Budiman.
Peristiwa bermula ketika petir menyambar sebuah rumah kosong di tengah hujan lebat. Tidak lama kemudian, api menjalar cepat ke bangunan di sekitarnya akibat hembusan angin yang cukup kencang.
“Angin kencang dan banyak material mudah terbakar, jadi kobaran api cepat merambat ke bangunan lain,” ujar Budiman.
Api melalap tiga bangunan, dua di antaranya merupakan usaha penatu (laundry) dan warteg. Sementara itu, satu rumah kosong yang menjadi titik awal kebakaran diketahui telah lama tidak berpenghuni, namun menyimpan banyak material kering yang mudah terbakar.
“Bangunan itu sebenarnya rumah tinggal, tapi ada juga yang digunakan untuk usaha pedagang pecel. Api cepat membesar karena di salah satu rumah kosong itu banyak material kering di dalamnya,” lanjutnya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut. Petugas pemadam kebakaran segera tiba di lokasi begitu menerima laporan.
“Lokasi itu kawasan padat penduduk,” ujar Budiman. Untuk menahan laju api, 10 unit mobil pemadam dan 50 personel diterjunkan ke lokasi hingga api berhasil dikendalikan.
Kebakaran di Tamansari ini menambah daftar panjang peristiwa serupa di Jakarta yang dipicu oleh cuaca ekstrem. Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa wilayah Jakarta juga mengalami insiden serupa akibat sambaran petir dan korsleting listrik.
Pemerintah daerah diimbau meningkatkan kewaspadaan, terutama di kawasan padat yang memiliki banyak bangunan semi permanen dan instalasi listrik tidak teratur. Masyarakat pun diminta segera melapor jika melihat potensi kebakaran, agar petugas bisa bertindak cepat.
Fenomena ini juga menjadi peringatan bahwa perubahan iklim membawa risiko baru di kawasan perkotaan di mana hujan deras, angin kencang, dan sambaran petir kini semakin sering terjadi, berpotensi memicu kebakaran maupun kerusakan infrastruktur. []
Diyan Febriana Citra.