Prabowo Hadiri KTT APEC 2025, Disambut Hangat Presiden Korsel

Prabowo Hadiri KTT APEC 2025, Disambut Hangat Presiden Korsel

Bagikan:

GYEONGJU — Kehadiran Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam pembukaan APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) di Gyeongju Art Centre, Korea Selatan, Jumat (31/10/2025), menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan penting dalam membentuk arah ekonomi Asia-Pasifik di masa depan.

Pertemuan bergengsi itu menjadi puncak rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025, yang dihadiri para pemimpin negara, pejabat ekonomi, dan kepala lembaga keuangan dunia. Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung, selaku tuan rumah, memimpin langsung prosesi penyambutan di area utama Gyeongju Art Centre. Satu per satu kepala negara tiba, berjabat tangan, dan berbincang singkat sebelum memasuki ruang sidang AELM Session 1.

Presiden Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 09.44 waktu setempat. Ia disambut hangat oleh Presiden Lee sebelum keduanya melakukan sesi foto bersama. Kehadiran Prabowo dalam forum tersebut dinilai menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menegaskan komitmen terhadap kerja sama ekonomi inklusif, perdagangan terbuka, serta pengembangan inovasi digital di kawasan Asia-Pasifik.

Selain Indonesia, hadir pula sejumlah tokoh dunia seperti Presiden Bank Dunia dan IMF Kristalina Georgieva, Presiden Vietnam Luong Cuong, Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul, serta Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong. Dari kawasan lain, tampak Wakil Perdana Menteri Rusia Alexey Overchuk, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi, dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Forum AELM menjadi panggung diplomasi ekonomi di tengah ketidakpastian global. Para pemimpin dijadwalkan membahas berbagai isu strategis, mulai dari ketahanan rantai pasok global, transisi energi berkelanjutan, hingga tata kelola ekonomi digital. Isu-isu tersebut menjadi fokus utama untuk memperkuat daya tahan ekonomi negara anggota terhadap fluktuasi geopolitik dan perubahan iklim.

Kehadiran Presiden Prabowo juga membawa harapan baru terhadap upaya kolaborasi antarnegara berkembang di kawasan. Indonesia diharapkan mampu menjadi jembatan kepentingan antara negara industri maju dan negara berkembang, khususnya dalam hal penguatan ekonomi berbasis manusia dan ketahanan pangan.

Agenda KTT APEC 2025 akan berlanjut dengan dialog bersama APEC Business Advisory Council (ABAC) pada siang hari dan jamuan Gala Dinner di malam hari. Rangkaian kegiatan tersebut diharapkan menghasilkan kesepakatan bersama yang memperkuat solidaritas ekonomi kawasan di tengah persaingan global yang kian tajam.

Gyeongju menjadi saksi bagaimana negara-negara anggota APEC berupaya mempererat kerja sama di tengah perubahan global. Bagi Indonesia, partisipasi aktif di forum ini bukan sekadar diplomasi formal, melainkan langkah konkret untuk memperjuangkan keseimbangan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Breaking News Internasional