JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan hadir langsung memberikan pembekalan kepada guru dan kepala sekolah (kepsek) Sekolah Rakyat di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/08/2025). Kehadiran kepala negara ini menjadi penanda penting dalam penguatan visi pendidikan yang diusung pemerintah melalui Sekolah Rakyat, sebuah model pendidikan boarding school yang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Kabar tersebut disampaikan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo, usai memimpin sesi penutupan retreat terakhir bagi 55 guru dan kepsek Sekolah Rakyat di Pusdiklat Margaguna, Jakarta Selatan, Kamis (21/08/2025).
“Jadi, hari ini terakhir. Besok (hari ini) akan dilanjutkan dengan pembekalan ya. Pembekalan yang direncanakan akan dihadiri oleh Bapak Presiden, tempatnya di Kemayoran. Pesertanya adalah guru dan kepala sekolah,” ujar Agus.
Dalam kesempatan itu, Agus menekankan agar para kepala sekolah mampu menyiapkan sistem pendidikan yang solid di lingkungan Sekolah Rakyat. Menurutnya, sistem yang baik akan membuat siswa betah, nyaman, dan merasa aman selama menempuh pendidikan.
“Kenapa? Karena kita akan memisahkan mereka dengan orangtuanya, dengan habitatnya, dan harus bersekolah di sekolah boarding. Saya pikir itu bukan persoalan yang mudah,” tuturnya.
Ia menambahkan, transisi siswa ke lingkungan baru menuntut kesiapan semua pihak, baik guru maupun pengelola sekolah. “Agar siswa-siswa yang masuk di awal-awal ini bisa menempati habitat baru sekolah boarding ini dengan nyaman, dengan riang gembira, dengan kawan-kawannya juga berinteraksi baik, dengan gurunya berinteraksi baik. Supaya ke depan proses belajar mengajarnya itu bisa dilaksanakan dengan baik,” sambung Agus.
Lebih jauh, Agus mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo menaruh harapan besar pada keberadaan Sekolah Rakyat. Program ini tidak hanya diposisikan sebagai lembaga pendidikan semata, melainkan juga sebagai instrumen strategis dalam upaya menghapus kemiskinan ekstrem.
“Melalui Sekolah Rakyat, orang-orang miskin yang tadinya mungkin sudah tidak punya harapan, bisa kembali berharap untuk mengakses pendidikan yang layak,” kata Agus.
Ia menggambarkan Sekolah Rakyat sebagai sebuah “jembatan” yang menghubungkan anak-anak dari keluarga prasejahtera menuju masa depan yang lebih baik. “Dan saya tadi menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat ini adalah jembatan, jembatan bagi keluarga-keluarga yang kurang mampu supaya anaknya bisa mewujudkan cita-citanya. Jadi, satu, sistem. Yang kedua, kita harus memberikan pendidikan yang berkualitas supaya anak-anak ini siap ya kalau nanti lulus. Bisa memiliki ilmu, bisa memiliki karakter, memiliki keterampilan,” imbuhnya.
Dengan kehadiran langsung Presiden dalam pembekalan, diharapkan semangat guru dan kepsek semakin kuat dalam menjalankan mandat besar ini. Para pendidik tidak hanya dituntut mencetak generasi berilmu, tetapi juga generasi yang berkarakter dan memiliki keterampilan untuk menembus keterbatasan sosial-ekonomi. []
Diyan Febriana Citra.