GYEONGJU – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melanjutkan agendanya pada sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2025 yang digelar di Hwabek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea, Sabtu (01/11/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo hadir bersama Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya. Sebelum sesi dimulai, Kepala Negara tampak berbincang dengan sejumlah pemimpin negara anggota APEC, termasuk Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping.
Pertemuan tingkat tinggi ini dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Korea, Lee Jae-myung, yang juga bertindak sebagai Ketua APEC 2025. Setelah sesi diskusi berlangsung, seluruh pemimpin APEC berfoto bersama dengan mengenakan kain atau selendang tradisional khas Korea. Presiden Lee bahkan sempat membantu merapikan kain yang dikenakan Prabowo, menandakan keakraban di antara kedua pemimpin tersebut. Dalam sesi foto resmi, Prabowo berdiri di barisan depan, diapit oleh Presiden Lee dan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi posisi yang menunjukkan penghormatan kepada Indonesia sebagai salah satu mitra penting di kawasan.
Sebelumnya, pada sesi pertama KTT APEC yang digelar sehari sebelumnya, Jumat (31/10/2025), Presiden Prabowo menyampaikan sejumlah pandangan strategis mengenai pentingnya memperkuat kerja sama kawasan Asia Pasifik di tengah tantangan global.
“Namun, saya percaya bahwa Asia Pasifik tidak boleh menerima perpecahan sebagai takdirnya. Kita harus bangkit dari kecurigaan dan ketakutan, dan kita harus membangun kembali kepercayaan di antara kita sendiri dan di antara ekonomi global,” ujar Prabowo dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Lebih lanjut, Prabowo menyoroti pentingnya kerja sama multilateral dalam menghadapi kejahatan lintas batas yang berpotensi mengguncang stabilitas ekonomi kawasan. Ia menegaskan bahwa kolaborasi antarnegeri merupakan kunci membangun kawasan yang tangguh dan berkelanjutan.
“Kita tidak dapat mengatasi bahaya-bahaya ini sendirian. Penyelundupan, penipuan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika merupakan bahaya nyata bagi masa depan perekonomian kita,” kata Prabowo.
Pesan utama Presiden Indonesia ini menegaskan sikap diplomatik yang menempatkan kolaborasi dan kepercayaan sebagai fondasi utama untuk menjaga stabilitas kawasan Asia Pasifik. Kehadiran Prabowo dalam forum internasional tersebut juga menjadi simbol komitmen Indonesia untuk terus berperan aktif dalam membangun perdamaian dan kemakmuran di kawasan. []
Diyan Febriana Citra.

