JKARATA – Suasana duka menyelimuti Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pada Rabu siang (30/07/2025), saat Presiden Prabowo Subianto hadir memberikan penghormatan terakhir kepada ekonom senior dan tokoh nasional, Kwik Kian Gie. Sosok yang pernah menjadi penasihat ekonominya menjelang Pemilu 2019 itu wafat pada Senin malam (28/07/2025).
Prabowo tiba sekitar pukul 13.34 WIB dengan mengenakan pakaian safari khasnya. Kehadirannya didampingi Kepala Sekretaris Pribadi, Rizky Irmansyah. Setibanya di lokasi, Prabowo langsung disambut oleh keluarga besar almarhum.
Setelah mengisi buku tamu, Presiden menuju ruang persemayaman untuk mengucapkan doa dan penghormatan kepada jenazah mendiang. Dalam suasana yang hening dan penuh haru, Prabowo juga menyempatkan diri berbincang sejenak dengan keluarga mendiang Kwik Kian Gie.
Kehadiran Prabowo tidak sekadar sebagai kepala negara, melainkan juga sebagai sahabat dan kolega yang pernah dekat secara profesional maupun pribadi. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Prabowo secara terbuka mengakui peran penting Kwik dalam memberi masukan ekonomi yang kritis dan jujur.
Kabar kepergian Kwik Kian Gie pertama kali disampaikan oleh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, melalui akun Instagram pribadinya. Dalam unggahannya, Sandi menyampaikan rasa hormat dan kekaguman mendalam terhadap mendiang.
“Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” tulis Sandiaga Uno.
Dikenal sebagai sosok idealis, Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935. Ia menorehkan jejak panjang sebagai akademisi, ekonom, dan politisi. Kariernya mencakup posisi penting seperti Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri pada 1999–2000 serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas pada 2001–2004.
Sebagai fungsionaris PDIP dan pendiri Institut Bisnis dan Informatika Indonesia, Kwik juga aktif mendorong pendidikan sebagai alat transformasi sosial. Ia kerap dikenal karena pendiriannya yang kuat serta keberaniannya menyuarakan pandangan yang tak selalu populer, termasuk kritik terhadap kebijakan ekonomi negara.
Kepergian Kwik meninggalkan kekosongan besar dalam diskursus ekonomi nasional. Namun warisan intelektualnya akan tetap hidup di tengah masyarakat yang pernah disentuh pemikiran dan dedikasinya. []
Diyan Febriana Citra.